KABARINDO, NTT - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menuturkan, diperlukan tindakan tegas terkait tenggelamnya Kapal Layar Motor (KLM) Wisata Teman Baik di perairan Pink Beach, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“KLM Wisata Teman Baik perlu kita berikan peringatan yang tegas dan sanksi yang memberikan efek jera, karena kelengkapan perizinan belum diurus dan kami berkoordinasi ke depan kita pastikan Labuan Bajo ada standar operasional yang lebih baik,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Wisata bahari, ujar dia lagi, seharusnya mampu membuka peluang kerja sama yang erat antarindustri dan pemangku kepentingan, sehingga kecelakaan transportasi laut dapat dicegah melalui mitigasi yang tepat.
“Karena bisa kita cegah bila punya pengetahuan yang baik tentang keselamatan dan kenyamanan pariwisata. Dan harapannya tidak terulang lagi ke depan,” ujarnya pula.
Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf Fadjar Hutomo menuturkan, pihaknya bersama dengan pemangku kepentingan termasuk otoritas pelabuhan akan menyiapkan tata kelola destinasi baik industri dan destinasi wisata terkait ekosistem kapal wisata.
Dia juga mendorong adanya sertifikasi standar usaha untuk perizinan kapal wisata agar dapat diakselerasi.
“Rekomendasi yang saya sampaikan terkait dengan perizinan kapal wisata memang membutuhkan tindak lanjut berupa sertifikasi standar usaha yang harus ditindaklanjuti Kemenparekraf, ini akan kami dorong percepatan sertifikasi standardisasi,” ujar Fadjar.
Sebelumnya, KLM Teman Baik tenggelam di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), tepatnya di sekitar perairan Pink Beach, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Sabtu (22/7).
Kepolisian Resor Manggarai Barat, Polda NTT, AKBP Ari Satmoko menyatakan, kapal itu diduga tidak mendapat surat persetujuan berlayar (SPB), sehingga menjadi masukan bagi pihaknya untuk menentukan langkah selanjutnya. Foto: Antara