KABARINDO, Stockholm - Pada konferensi keamanan Eropa di Swedia Kamis (2/12), Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, memperingatkan bahwa Eropa dapat kembali pada situasi yang disebutnya sebagai "mimpi buruk konfrontasi militer".
Ia melontarkan gagasan tentang sebuah pakta keamanan Eropa yang baru untuk mencoba menghentikan NATO memperluas pengaruhnya makin ke timur.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan "konsekuensi serius" jika Rusia mencari konflik dengan Ukraina.
Lavrov dan Blinken bertemu di konferensi Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) yang berlangsung tanggal 2-3 Dsember 2021. Pertemuan itu terjadi saat Rusia meningkatkan militernya di dekat perbatasan Ukraina. Ukraina mengatakan Rusia telah mengumpulkan lebih dari 90.000 tentara di sana.
Namun demikian, Moskow membantah sedang mempersiapkan serangan ke Ukraina dan menuduh Kyiv sedang membangun militernya sendiri.
Di kala ketegangan sedang meningkat, Rusia menyatakan pada hari Kamis (2/12) bahwa mereka telah menangkap tiga tersangka aparat keamanan Ukraina.
Salah satu dari ketiganya dituduh merencanakan serangan teroris, sementara dua lainnya berusaha mengumpulkan informasi intelijen, kata Dinas Keamanan Federal Rusia.
Awal pekan ini, Presiden Putin mengatakan Rusia akan mencari jaminan AS bahwa NATO akan membatasi kehadirannya di Ukraina, yang bukan merupakan anggota aliansi keamanan mereka.
Tetapi pada hari Kamis, Lavrov mengatakan dalam pidatonya bahwa NATO menolak untuk secara konstruktif mempertimbangkan proposal untuk mengurangi ketegangan dan mencegah insiden berbahaya.
“Infrastruktur militer aliansi secara tidak bertanggung jawab dibawa lebih dekat ke perbatasan Rusia di Rumania dan Polandia, menyebarkan sistem pertahanan anti-rudal yang dapat digunakan sebagai kompleks serangan,” katanya.
Ia menambahkan, "Rudal jarak menengah Amerika akan segera muncul di Eropa, membawa kembali skenario mimpi buruk dari konfrontasi militer."
Lavrov memperingatkan NATO agar tidak mengubah negara tetangga Rusia, yaitu Ukraina, menjadi "jembatan konfrontasi", dan mengatakan dia berharap proposal Rusia untuk pakta keamanan baru akan dipertimbangkan dengan hati-hati.
Para pejabat AS mengatakan kedua pihak telah sepakat untuk berdialog lebih lanjut mengenai Ukraina. *** (Foto: AP)