KABARINDO, JAKARTA - Tumbuh kembangnya sekolah sepakbola di tanah air, menandakan kian gairahnya anak-anak masa depan bangsa mengecap ilmu di luar sekolah formal. Namun demikian jangan terlena menyampingkan sekolah formalnya yang lebih penting untuk.bekal masa depan.
Masukan penting pun terlontar dari seorang mantan pemain sepakbola profesional yang sudah asam garam di kompetisi Liga Indonesia.
Salah satunya adalah Aris Indarto, seorang mantan kapten PERSIJA JAKARTA. Dilansir dari Liputan6, Ia menyarankan sekolah dan sepak bola harus bisa berjalan beriringan.
"Tidak boleh dilupakan bahwa sebenarnya sepak bola itu sebenarnya hanya sampingan, entah itu hobi atau bakat. Sekolah harus tetap menjadi yang utama," tegas Aris Indarto dikutip dari Liputan6.
"Ketika seseorang berlatih sepak bola sejak kecil, belum tentu ketika dewasa akan menjadi pesepak bola. Kalau bicara sekolah, ilmunya akan terpakai hingga dewasa entah akan jadi apapun dia nanti," lanjutnya.
Aris Indarto pun menegaskan bakal menjadi kesalahan bagi calon pesepak bola jika sejak kecil berpikiran untuk tidak serius atau meninggalkan sekolah demi mengejar mimpi menjadi pesepak bola.
Jika bicara tentang keinginan menjadi pesepak bola, bahkan sepak bola saat ini tidak bisa dilepaskan dari ilmu pengetahuan.
"Sepak bola itu bukan hanya sekadar main bola saja. Bahkan sebagai atlet, kalau memiliki IQ yang tinggi, itu akan membuat mereka akan menjadi lebih baik. Jadi akan menjadi kesalahan besar jika ada yang meninggalkan sekolah demi sepak bola," punglas Aris Indarto, yang kini menjabat Direktur Teknik di Sekolah Sepakbola Indonesia Soccer Academy Marzuki Bandriawan (ISA MB) yang bermarkas di Stadion Ingub Klender, Jakarta Timur. Foto: Istimewa