KABARINDO, MANILA – Dilansir dari AFP, Pejabat Amerika Serikat hari Selasa (22/3) menyatakan bahwa Filipina dan Amerika Serikat akan memulai latihan militer bersama terbesar yang pernah ada di negara kepulauan itu mulai minggu depan.
Hampir 9.000 tentara Filipina dan Amerika akan ambil bagian dalam latihan perang 12 hari di pulau utama Luzon, yang biasanya diadakan setiap tahun tetapi sempat dibatalkan atau dibatasi selama pandemi.
Latihan yang dimulai 28 Maret itu akan mencakup, antara lain, keamanan maritim, pelatihan tembakan langsung, kontraterorisme, dan bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana.
"(Kedua belah pihak) akan berlatih bersama untuk memperluas dan memajukan taktik, teknik, dan prosedur bersama yang memperkuat kemampuan respons dan kesiapan kami untuk tantangan dunia nyata," kata Mayor Jenderal Jay Bargeron, komandan Divisi Marinir ke-3 AS.
Manuver tentara gabungan baru-baru ini berfokus pada potensi konflik di Laut China Selatan, yang diklaim Beijing hampir secara keseluruhan.
China telah mengabaikan putusan 2016 oleh Pengadilan Arbitrase Permanen yang berbasis di Den Haag yang menyebutkan klaim historisnya tidak berdasar.
Ini telah memperkuat pendiriannya dengan membangun pulau-pulau buatan di atas beberapa terumbu karang yang diperebutkan dan memasang senjata di atasnya.
Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim yang bersaing atas perairan tersebut.
Ketegangan antara Manila dan Beijing meningkat pekan lalu setelah Filipina menghadapi duta besar China atas kapal angkatan laut China yang ditangkap secara ilegal "bertahan" di perairan kepulauannya.
***(Sumber dan foto: AFP/France24)