KABARINDO, VILNIUS – Proyek LiveLagoons telah berhasil membantu masalah eutrofikasi di Laguna Curonian, Lituania, dengan membuat dan menempatkan lahan basah terapung di sana.
Dikutip dari laman resmi LIPI, eutrofikasi didefinisikan sebagai “proses pengayaan nutrisi dan bahan organik dalam air atau pencemaran air yang disebabkan munculnya nutrisi yang berlebihan ke dalam ekosistem perairan.” Limbah nutrisi ini dapat disebabkan banyak hal, salah satunya dari limbah rumah tangga.
Meningkatnya unsur hara memang dapat menguntungkan beberapa organisme, tapi di saat yang bersamaan dapat menjadi ancaman bagi makhluk yang lain.
Sebagai contoh, peningkatan unsur hara fosfor dan nitrogen akan merangsang pertumbuhan fitoplankton atau alga yang dapat meningkatkan produktivitas perairan, namun jumlah yang berlebihan akan memicu timbulnya blooming algae (ledakan jumlah alga) yang justru merugikan kehidupan organisme yang ada di perairan karena dapat menurunkan kadar oksigen di air.
Seperti banyak tempat lain di Baltik selatan, Laguna Curonian di Lithuania juga menderita masalah kelebihan nutrisi itu.
Salah satu solusi yang telah terbukti efektif adalah lahan basah terapung buatan LiveLagoon.
Lahan tersebut terdiri dari buluh dan tanaman willow yang umum di sana. Saat tanaman-tanaman itu tumbuh, mereka diberi makan oleh kelebihan nitrogen dan fosfor yang ada di sungai sebagai akibat dari eutrofikasi.
(Foto: Kanal kota, Laguna Klaipeda -Euronews)
Proyek Hibah
Arturas Rathinkovas-Bathiukas adalah kepala proyek LiveLagoons di balik inisiatif tersebut.
“Nitrogen sebagian besar berasal dari pertanian,” katanya. “Dan fosfor sebagian besar berasal dari air limbah kota. Kami telah menghitung berapa banyak nutrisi yang dapat dihilangkan oleh satu pulau buatan itu. Pada akhirnya, sepanjang tahunnya, satu pulau menyingkirkan nutrisi yang setara dengan yang dihasilkan oleh dua hingga tiga keluarga .”
Proyek ini memiliki hibah sebesar €1,2 juta euro, €1 juta di antaranya berasal dari kebijakan kohesi Eropa.
Live Lagoons telah memasang berbagai jenis lahan basah terapung di 3 negara Baltik selatan: Jerman, Polandia, dan Lituania. Satu telah ditempatkan di kanal kota yang mengalir ke laguna Klaipeda.
(Foto: Contoh pulau apung/lahan basah terapung -Euronews)
Manfaat Lahan Terapung
Jurate Lesutiene adalah peneliti di Marine Research Institute di Klaipeda, di mana sampel dari semua lahan basah percontohan dalam proyek dianalisis.
Setahun sekali dia membantu memanen tanaman dan bunga di lahan terapung itu, yang telah berkembang berkat nutrisi untuk mengatasi masalah eutrofikasi.
Selain itu, “Cara kedua adalah bagian bawah air,” katanya. “Yang mengandung akar dan mikroorganisme yang menempel pada akar tanaman. Mereka memproses bahan organik dan nutrisi sedemikian rupa hingga dapat dibuang ke atmosfer atau terkubur ke dalam sedimen.”
Menurut para ilmuwan, kejernihan dan keanekaragaman hayati perairan di sekitar pulau buatan berupa lahan basah itu telah meningkat, dengan ikan dan burung menemukan tempat berlindung dan makanan.
“Keanekaragaman hayati yang ditemukan di dalam pulau kini dua kali lebih tinggi dari habitat tetangga,” kata Rathinkovas-Bathiukas.
Beberapa negara UE telah menunjukkan minat pada lahan basah terapung Live Lagoons. ***(Sumber: Euronews, LIPI; Foto: Euronews)