Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Berita Utama > Kunjungi Asia Tenggara, Menlu AS Antony Blinken Tiba di Indonesia

Kunjungi Asia Tenggara, Menlu AS Antony Blinken Tiba di Indonesia

Berita Utama | Senin, 13 Desember 2021 | 18:51 WIB
Editor : Hauri Yan

BAGIKAN :
Kunjungi Asia Tenggara, Menlu AS Antony Blinken Tiba di Indonesia

KABARINDO, JAKARTA - Memulai kunjungan kerjanya ke Asia Tenggara, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Indonesia pada Senin (13/12) untuk memperkuat hubungan negara adidaya itu di kawasan ini.

Kunjungan ini adalah lawatan pertama Blinken sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada awal tahun ini. Setelah Indonesia, ia akan berada di Malaysia dan Thailand pada minggu ini.

Di Jakarta, ia akan bertemu Presiden Joko Widodo dan akan menyampaikan pidato tentang strategi Indo-Pasifik AS pada Selasa (14/12).

Seorang diplomat tinggi AS untuk Asia menjelang perjalanan Blinken mengatakan bahwa sang Menlu hendak memenuhi tujuan Biden untuk meningkatkan keterlibatan AS dengan 10 anggota blok Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan membahas visi presiden untuk kerangka ekonomi Indo-Pasifik.

Asia Tenggara dianggap sebagai tahap kunci persaingan antara Amerika Serikat dan China, dua ekonomi terbesar dunia. Kedua negara berusaha mendapatkan pengaruh karena pemerintahan Biden berusaha untuk terhubung kembali dengan wilayah ini, setelah AS sempat kurang berkomitmen saat di bawah pemerintahan Donald Trump.

Pemerintahan Biden melihat keterlibatan yang lebih dekat di Asia Tenggara sebagai hal yang vital dalam upayanya untuk melawan kekuatan China yang tumbuh, tetapi penarikan Trump dari kesepakatan perdagangan regional pada 2017 telah membatasi kemampuannya untuk memberikan pengaruh ekonomi, sementara Beijing telah berusaha untuk meningkatkan hubungan perdagangannya.

Amerika Serikat dan sekutu Barat melawan dominasi Beijing di Laut Cina Selatan, saluran untuk sepertiga perdagangan global. Mereka juga menuduh armada laut China menindas negara-negara seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Indonesia dengan mengganggu kegiatan energi dan perikanan dalam negeri masing-masing.

China mengklaim hampir seluruh laut sebagai miliknya, dan telah menolak tindakan AS sebagai campur tangan kekuatan luar.

Sementara itu, pemerintah AS belum menjelaskan bagaimana rincian kerangka ekonomi yang dibayangkan Biden. *** (Sumber: Reuters; Foto: Kemenlu RI)


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER