KulonProgo & Bioskop Mandala
Punya Kuliner Khas
KABARINDO, KulonProgo- Kuliner khas di Kulon Progo itu GEBLEK - mirip Cireng kalau di Jakarta.
"Dimakan dengan Tempe Benguk. Terbuat dari Kacang Koro yang di masak besengek. Dengan santan, " celetuk Hari via wa ke redaksi akhir pekan ini, Sabtu (29/04).
Hari mengklaim sekarang pembangunan lumayan merata di Indonesia ini. Banyak daerah yang tadinya kurang berkembang menjadi maju.
Hari Purnomo tidak hanya pecinta kuliner dan suka berwisata lokal tapi juga seorang produser film, karya nya yang fenomenal adalah Jangan Menyanyi Di Kamar Mandi diduplik dari Cerpen Seno Gumira Aji Darma.
Jangankan di Jawa. Di ujung Kalimantan Barat namanya kota Putussibau, Sintang juga terlihat pertumbuhannya.
Lanjut di ceritakan tentang BIOSKOP MANDALA di ibukota Kabupaten Kulon Progo yang menjadi bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bioskop tersebut lebih dari 20 tahun menghibur masyarakat kulon progo. Film-film yang laris pada saatnya adalah film Indonesia.
Tercatat film Indonesia yang box office di bioskop tersebut adalah Film G 30 S PKI. Masyarakat berbondong naik kendaraan terbuka berduyun menonton film tersebut. Sebelumnya film-film Wali Songo, Tutur Tinular. Film-film epik dan hikayat yang laku.
Bioskop dibangun di atas Kas Desa. Sehingga ada pemasukan untuk Desa pada waktu itu.
Sejak tahun 1996-1997 bioskop tersebut tutup permanen karena merugi terus menerus. Mungkin saat itu sudah banyak alternatif TV swasta di televisi. Kalau persaingan dengan jaringan XXI rasanya tidak karena masyarakat perdesaan. Tidak terlalu menuntut fasilitas di dalam hiburan.
Imanita TresnoWulan pendidik juga beri apresiasi akan keberhasilan pembangunan tersebut, "Saya pernah ikut kegiatan pertukaran kepala sekolah di SDN Sintang dua kali dan takjub dengan kemajuan daerah sementara kak Una yang juga produser film dari Kota Makassar menambahkan cerita tentang TuliTuli, cemilan khas Pulau Buton.
Bagaimana menurut Anda....?