Korporatisasi BUMD; Dorong Kerja Sama Perdagangan Antar Daerah
BUMD harus bisa sumbang pendapatan asli daerah melalui pengembangan lini bisnis
Surabaya, Kabarindo- Dalam rangka merumuskan rekomendasi kebijakan perdagangan antar daerah, Bank Indonesia telah menyelenggarakan Capacity Building kepada 150 peserta anggota TPID Provinsi Jawa Timur dan 38 Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur.
Diskusi tersebut mengusung tema Korporatisasi BUMD Mendorong Kerja Sama Perdagangan Antar Daerah dengan narasumber Ferry Irawan (Asisten Deputi Kemenko Perekonomian) dan Pamrihadi Wiraryo (Direktur PT Foodstation).
Kegiatan yang dilaksanakan rutin setiap triwulan tersebut dibuka dengan sambutan Jumadi, Asisten II Perekonomian Provinsi Jawa Timur, dan Harmanta, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.
Ferry mengatakan, deflasi Jatim dan nasional diperkirakan disebabkan oleh normalisasi harga pasca HBKN dan memasuki periode masa panen komoditas hortikultura. Ia memberikan rekomendasi program yang bisa dilaksanakan TPID Jatim untuk mengatasi masalah pasokan yang melimpah, khususnya cabai rawit.
“Jatim dapat melakukan perdagangan daerah dengan daerah defisit cabai merah seperti DKI Jakarta, Banten, Riau, Sumsel, Lampung dengan memanfaatkan fasilitas dari kementerian terkait seperti tol laut maupun subsidi biaya kirim melalui peran BUMD,” ujarnya.
Pamrihadi menambahkan, BUMD harus bisa menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) melalui pengembangan lini bisnis. PT Foodstation yang sebelumnya hanya berperan sebagai penyewa kios pasar induk pada 2016, bertransformasi menjadi pusat informasi beras, memproduksi beras sendiri dan masuk ke pasar modern.
“BUMD perlu memperjelas model bisnisnya, tidak boleh hanya sebagai medioker. Artinya hanya membeli hasil petani dan menjual kepada pelanggan. Harus ada value added di dalamnya,” paparnya.
Harmanta kemudian mengajak TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jatim untuk melihat kembali BUMD di daerah masing-masing. TPID diharapkan dapat mereplikasi strategi BUMD DKI dan mentransformasi BUMD menjadi ujung tombak TPID dalam menjalankan program kerja sama antar daerah demi mencapai kestabilan inflasi Jatim.
Penulis: Natalia Trijaji