KABARINDO, BANDA ACEH - Harga kopi Arabica Gayo yang berasal dari Provinsi Aceh terjual dengan harga tertinggi Rp2,5 juta per kilogram dalam lelang internasional kata salah seorang peserta lelang.
Salah seorang peserta lelang Armiyadi asal Kabupaten Aceh Tengah di Takengon, Jumat mengatakan kopi Gayo dengan harga tertinggi tersebut merupakan kopi juara pertama hasil uji cita rasa pada ajang kompetisi Indonesia Cup of Excellence (CEO) 2021.
"Pada lelang tadi malam terjual dengan harga Rp2,5 juta per kilogram. Kopi tersebut dari Pantan Musara Aceh Tengah milik Dilen Ali Gogo," kata Armiyadi.
Menurutnya kopi Gayo kategori green bean ini terjual sebanyak 210 kilogram dengan total harga jual Rp525 juta.
Pembelinya adalah sebuah perusahaan asal Jepang atas nama perusahaan Wataru Co Ltd.
Armiyadi menyebut harga jual tersebut sangat tinggi dibandingkan harga normal kopi arabica Gayo di pasaran saat ini dengan harga tertinggi Rp90.000,- per kilogram untuk kategori green bean.
"Jadi lelangnya tadi malam secara daring," katanya.
Dia menjelaskan lelang secara daring tersebut digelar pada Kamis malam (27/1/2022) di Bandung, Jawa Barat.
Kopi yang dilelang merupakan kopi juara hasil uji cita rasa pada ajang CEO 2021 yang diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia.
"Indonesia Cup of Excellence merupakan ajang kompetisi untuk uji cita rasa kopi terbaik se Indonesia. Panitia memilih kopi terbaik dari peringkat 1 sampai 26. Kemudian kopi inilah yang dilelang secara online," tutur Armiyadi.
Dia menjelaskan untuk menentukan kopi terbaik pada kompetisi CEO panitia mengirimkan sampel kopi setiap peserta ke berbagai negara untuk dilakukan uji cita rasa oleh para pakar.
Hasilnya kata dia kopi arabica Gayo asal Pantan Musara Kabupaten Aceh Tengah milik Dilen Ali Gogo dinobatkan sebagai pemenang juara pertama dengan score tertinggi hasil uji cita rasa yaitu 89.28 poin.
"Untuk kopi Gayo diantaranya masuk sebagai juara 1, kemudian ada juara 3, juara 7, juara 16, juara 23, kemudian kopi saya sendiri itu masuk rangking 24," katanya.
Sumber: Antara