KABARINDO, JAKARTA - Untuk program konversi batu bara ke biomassa, akan dilakukan pendataan terhadap teknologi yang dimiliki Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana.
Pemerintah akan melakukan pendataan, dan akan mencontoh konversi yang dilakukan oleh Jepang.
"Kesuksesan Jepang melakukan uji coba ada yang 100 persen konversi berhasil, ada yang 50 persen dikonversi juga berhasil, ada yang hanya 10 persen, itu sangat tergantung teknologi," ujar Rida.
"Jadi, kami harus mendata dulu teknologi-teknologi yang dipunyai oleh masing-masing PLTU."
Memang, pemerintah sudah meminta PLN dan juga produsen listrik swasta untuk mencampur batu bara dengan bahan biomassa.
Tidak Sepenuhnya Batu Bara
Rida mengatakan jika nanti keberhasilan ini hanya sebesar 10 persen atau 5 persen sudah merupakan kesuksesan.
Ini juga merupakan harapan pemerintah untuk menurunkan emisi karbon dan gas rumah kaca.
"Intinya kami sudah berniat untuk tidak sepenuhnya mengandalkan batu bara dan itu nanti pada saatnya akan menjadi bagian dari offset," kata Rida.
Untuk bahan baku biomassa, berasal dari limbah pertanian, pengolahan kayu, dan rumah tangga.
Hal ini sudah diimplementasikan di 17 PLTU, 12 di Jawa dan sisanya di luar Jawa.
Target PLN akan ada 52 lokasi PLTU yang menggunakan progam ini.
Sumber: Antara
Foto: Antara