Kontribusi Ekosistem Gojek kepada PDRB Surabaya Diperkirakan Rp 18 Triliun
Riset LD FEB UI, diperkirakan berkontribusi Rp.249 triliun pada perekonomian nasional
Surabaya, Kabarindo- Solusi teknologi dan non-teknologi Gojek membantu mitra driver dan UMKM lebih tangguh dan lebih cepat pulih dari dampak pandemi melalui peningkatan pendapatan pada 2021 dibandingkan pada 2020.
Kontribusi ekonomi ekosistem digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) diperkirakan mencapai sekitar Rp.18 triliun pada 2021 atau setara dengan 3,3% PDRB kota Surabaya. Ini merupakan hasil riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI).
Peneliti LD FEB UI, Dr. Alfindra Primaldhi, mengatakan riset ini merupakan penelitian keempat terkait dampak ekosistem Gojek yang dilakukan setiap tahun. Pada riset tahun ini, pihaknya melihat mitra dalam ekosistem Gojek mulai mengalami peningkatan pendapatan dibandingkan awal pandemi.
Temuan-temuan utama riset ini adalah ekosistem Gojek menjadi pilihan utama warga Surabaya, mitra mendapatkan banyak manfaat dari platform online sebagai tempat mencari nafkah, keandalan ekosistem dan solusi Gojek membantu UMKM dan pengusaha pemula terus tumbuh di tengah pandemi. Juga kemampuan ekosistem Gojek mendukung mitra-mitranya selama pandemi, sehingga mereka optimis terhadap pemanfaatan platform online sebagai tempat mencari nafkah dan ingin terus bermitra dengan Gojek.
“Ekosistem Gojek membantu meningkatkan pendapatan mitra driver dan UMKM selama pandemi. Dalam penelitian ini, kami juga melihat mayoritas konsumen Surabaya (84%) akan tetap menggunakan aplikasi Gojek meski tanpa promo. Hal ini mencerminkan persepsi positif konsumen terhadap ekosistem Gojek sebagai platform yang mendukung masyarakat untuk tetap produktif dan aman di masa pandemi,” ujar Alfindra.
Wakil Kepala LD FEB UI, Dr. Paksi C.K Walandouw, menambahkan untuk tingkat nasional, kontribusi ekonomi ekosistem digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) diperkirakan mencapai 1,6% dari PDB Indonesia atau sekitar Rp.249 triliun pada 2021. Kontribusi ekonomi ini meningkat 60% dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Paksi, resiliensi, kecepatan pemulihan melalui peningkatan pendapatan khususnya UMKM di ekosistem Gojek dan loyalitas konsumen berdampak positif terhadap pemulihan ekonomi Indonesia pada masa pandemi. Ini ditunjukkan dengan peningkatan pendapatan Mitra UMKM GoFood naik rata-rata 66% pada 2021 dibandingkan pada 2020.
Angka kontribusi Gojek di tingkat kota Surabaya maupun nasional dihitung berdasarkan total pendapatan (sumbangan langsung) dari mitra driver GoRide dan GoCar di sektor transportasi darat, serta total pendapatan dari platform Gojek (sumbangan tidak langsung) dari mitra UMKM GoFood, UMKM social seller dan mitra UMKM GoTo financial, serta dampak ekonomi ikutan (multiplier) yang dihitung dari total output untuk sektor perhubungan darat, sektor penyediaan jasa dan minuman berdasar tabel input output.
Riset LD FEB UI dilakukan di 16 kota dengan responden adalah konsumen, UMKM, mitra driver dan mitra kurir yang sudah menggunakan layanan Gojek sebelum pandemi (sejak Maret 2020). Total responden yang mengisi kuesioner secara lengkap dan dapat dilakukan analisis adalah 42.471 orang, terdiri dari 10.837 mitra driver GoRide, 9.756 mitra driver GoCar, 7.228 mitra driver GoSend dan GoKilat, 4.363 mitra UMKM GoFood, 1.728 mitra UMKM social seller dan 8.559 konsumen. Mayoritas responden (95%) tersebar di 21 kota. Pengumpulan data dilakukan secara online dengan pendekatan simple random sampling (margin of error 2%, level of confidence 95%).
