Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Gaya hidup > Konsumen Indonesia Makin Sadar Tanggung Jawab Lingkungan, Sektor Bisnis Harus Terapkan Konsep Bisnis Berkelanjutan

Konsumen Indonesia Makin Sadar Tanggung Jawab Lingkungan, Sektor Bisnis Harus Terapkan Konsep Bisnis Berkelanjutan

Gaya hidup | Rabu, 4 Mei 2022 | 11:30 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Konsumen Indonesia Makin Sadar Tanggung Jawab Lingkungan, Sektor Bisnis Harus Terapkan Konsep Bisnis Berkelanjutan

Konsumen Indonesia Makin Sadar Tanggung Jawab Lingkungan, Sektor Bisnis Harus Terapkan Konsep Bisnis Berkelanjutan

Sebanyak 30% konsumen bersedia membayar hingga 10% lebih mahal dari harga asli untuk produk dan layanan yang rendah emisi karbon

Surabaya, Kabarindo- Kesadaran konsumen Indonesia terhadap tanggung jawab lingkungan sudah cukup tinggi.

Sebanyak 77% konsumen Indonesia mengaku telah menyadari isu perubahan iklim, meskipun belum secara aktif mendalami isu tersebut dan melakukan perubahan gaya hidup untuk menekan laju perubahan iklim. Namun ada harapan bahwa perubahan perilaku dan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan akan secara bertahap meningkat dan menjadi lebih umum.

Temuan ini tercermin dari hasil riset Boston Consulting Group (BCG) bekerja sama dengan Startup Sampingan bertajuk “Accelerating a low carbon future: bridging intention and action”. Dalam riset tersebut ditemukan bahwa saat ini sekitar 50% konsumen sudah melakukan perubahan gaya hidup seperti mengurangi penggunaan plastik atau melakukan pemilahan sampah meskipun belum dilakukan secara konsisten. Juga ditemukan bahwa sebanyak 30% konsumen bersedia membayar hingga 10% lebih mahal dari harga asli untuk produk dan layanan yang rendah emisi karbon, bahkan seperlima dari responden bersedia membayar hingga 50% lebih mahal dari harga asli.

Haikal Siregar, Managing Director & Partner, Head of Boston Consulting Group Indonesia, mengataan perubahan iklim bukan lagi masalah masa depan, perubahan iklim adalah masalah hari ini. Berbagai komitmen di tingkat internasional maupun nasional perlu ditindaklanjuti dengan tindakan yang nyata jika kita benar-benar ingin melakukan transisi ke ekonomi yang rendah karbon dan lebih ramah lingkungan.

“Kami senang berkolaborasi dengan Sampingan dapat meluncurkan riset berjudul Accelerating a low carbon future: bridging intention and action. Harapannya melalui riset ini, konsumen dan sektor bisnis di Indonesia memiliki gambaran mengenai apa yang kita bisa lakukan untuk menekan laju perubahan iklim saat ini,” ujarnya.

CEO and Co-Founder of Sampingan, Wisnu Nugrahadi, mengapresiasi kerja sama dengan Boston Consulting Group dalam meluncurkan riset yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat terkait dengan emisi karbon.

“Seluruh kegiatan survei dilakukan secara online dalam waktu tidak lebih dari dua pekan dengan memanfaatkan teknologi serta luasnya jangkauan terhadap responden melalui jaringan pekerja kerah biru yang tergabung dalam platform kami di Indonesia,” ujarnya.

Survei riset ini dilakukan secara online dengan 600 responden yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Medan, Denpasar dan daerah pedesaan di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Riau dan Jawa Timur.

“Hasil survei tersebut memungkinkan kita mendapatkan informasi tentang kesenjangan antara kesadaran akan emisi karbon yang dapat menyebabkan perubahan iklim serta tindakan yang dilakukan untuk menurunkannya. Dalam riset ini, kami juga merumuskan rekomendasi tentang bagaimana sektor bisnis dan konsumen dapat menjadi bagian dari solusi perubahan iklim,” ujar Wisnu.

Berdasarkan riset ini, diperlukan partisipasi aktif konsumen untuk memperhatikan penggunaan produk dan energi yang lebih ramah lingkungan, serta menyebarkan informasi tentang perubahan iklim ke lingkungan sekitarnya. Di dalam riset ini, juga ditemukan bahwa penanganan perubahan iklim yang efektif tidak cukup hanya melalui perubahan pola konsumsi konsumen, tetapi juga produksi. Untuk itu, dibutuhkan peran besar dari pebisnis untuk mencapai emisi rendah karbon.

Laporan riset ini dilengkapi dengan sejumlah rekomendasi tentang bagaimana pebisnis dapat berkontribusi dalam masalah perubahan iklim.

Transformasi bisnis untuk menanamkan konsep keberlanjutan

Perusahaan perlu mengubah operasi bisnis mereka guna mendukung dan memberikan pilihan layanan rendah karbon bagi konsumen. Untuk itu, perusahaan perlu memastikan input dan pasokannya hanya berasal dari sumber yang berkelanjutan sembari mengupayakan proses produksi dengan hasil emisi yang lebih rendah.

Mengedukasi konsumen tentang penerapan konsep keberlanjutan

Untuk lebih mendorong kesadaran konsumen dan mengajak mereka melakukan tindakan nyata, perusahaan dapat bekerja sama dengan konsumen mereka dengan mengedukasi dan meningkatkan awareness tentang sustainability melalui berbagai kampanye yang edukatif.

Mengeksplor inisiatif green business

Transisi menuju low carbon juga membuka peluang untuk pebisnis mendorong pertumbuhan sambil berkontribusi kepada solusi-solusi ramah lingkungan. Perusahaan dapat mengembangkan green business seperti mengembangkan produk carbon-neutral, berinvestasi di perusahaan yang berkelanjutan dan bermitra dengan pengembang Nature-Based Solutions.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER