KABARINDO, JAKARTA – LaSalle College Jakarta kembali menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan vokasi kreatif terkemuka lewat peluncuran STUDIOFOLIO 2025, sebuah pameran tahunan mahasiswa berskala internasional yang digelar perdana pada 3–6 Juli 2025 di Spac8 Ashta, District 8 Jakarta. Mengangkat tema “The Networked Studio: The World is Your Classroom”, ajang ini menjadi ruang kolaboratif yang merayakan karya, ide, dan potensi generasi kreatif masa kini.
Dalam STUDIOFOLIO 2025, lebih dari 300 karya mahasiswa dari delapan program studi—mulai dari Fashion Design, Fashion Business, Interior Design, Graphic Design, Digital Media Design, Photography, Artistic Make Up, hingga Game Art Design—ditampilkan secara interaktif dan publik. Salah satu sorotan utama adalah pertunjukan busana bertajuk Threads of Identity, yang menampilkan lebih dari 120 karya fashion couture pada Jumat, 4 Juli 2025.
"STUDIOFOLIO 2025 adalah bukti konkret dari komitmen kami dalam menghasilkan talenta kreatif yang tidak hanya memiliki portofolio kuat, tetapi juga mampu berkolaborasi dan membangun personal branding secara berkelanjutan," ujar Hairun Ali Ghani, Campus Director LaSalle College Jakarta, Kamis (3/7/2025).
"Semua ini berjalan seamless, dari ruang kelas ke industri, hingga ke panggung dunia," bebernya lagi..
Lebih dari sekadar pameran, STUDIOFOLIO merupakan ekosistem kreatif terbuka yang menyatukan pendidikan, industri, budaya, dan jejaring global melalui rangkaian acara seperti Open Class, Conference, Talkshow, Fashion Show, hingga Industry Reception. Acara ini juga menjadi momentum peluncuran Re:connect, inisiatif komunitas alumni kreatif LaSalle College Jakarta, yang diperingati dalam sesi Alumni Night.
Hari pertama dibuka dengan sesi inspiratif Open Class, menghadirkan Melissa Sunjaya (Tulisan), Santi Alaysius (Domisilium Studio), dan Alex Bayu (Genius Loci). Malam harinya, diskusi bertajuk The Resistance Is Well Dressed bersama Andandika Surasetja dari Jakarta Fashion Week dan Toton Januar, desainer label TOTON, menggali mode lokal sebagai pernyataan sosial.
Pada hari Sabtu, rangkaian Conference dibuka oleh Nadia Careska Roringpandey, Commercial Director Asia Pacific LCI Education, melalui keynote speech bertema Design Beyond Sustainability.
"Dalam dunia yang semakin terkoneksi dan kompleks, desain bukan lagi soal estetika semata, tetapi tentang dampak berkelanjutan dan keberpihakan pada masa depan yang lebih empatik," ujar Nadia Careska.
Diskusi bertema The Empathic Space menghadirkan Carolina Agatha (Bitte Design Studio) dan Robert Basuki Wanasida (Kanma Group), dilanjutkan oleh presentasi riset alumni LaSalle Jakarta dalam ajang kompetisi internasional C40 Reinventing Cities: Onrust.
Panel diskusi lain yang tak kalah menarik adalah Fashion Business of Tomorrow: Sovereignty Meets Market Power bersama Emmelyn Gunawan (Escalier) dan Chitra Subiyakto (Sejauh Mata Memandang), yang membahas perpaduan kekuatan budaya dan kekuatan pasar dalam keberlanjutan industri fashion. Sementara itu, Future of Makeup Artistry menggali arah masa depan industri rias bersama Astrid Sambudiono, Vita Clarabelle, dan Darwyn Tse, Program Director Artistic Make Up LaSalle Jakarta.
Topik tentang industri gim dan desain interaktif dibahas dalam sesi Artists Shape Game Experiences bersama Calvin Mona Sandehang, sementara talkshow Slow And Conscious Big Impact mempertemukan Cempaka Asriani (Sare Studio) dan Dino Augusto, dosen sekaligus digital personality.
STUDIOFOLIO 2025 berhasil mempertemukan lebih dari dua puluh pembicara lintas disiplin dan para tamu industri dari berbagai sektor, menjadikan acara ini sebagai gerbang strategis menuju dunia profesional. Dengan pendekatan international learning with local impact, LaSalle College Jakarta—sebagai bagian dari jaringan LCI Education yang berbasis di Montreal, Kanada—terus mencetak lulusan yang siap bersaing secara global, namun tetap menjunjung nilai dan identitas lokal.
Dengan antusiasme tinggi dari industri, akademisi, dan publik, STUDIOFOLIO 2025 tak hanya menjadi ajang selebrasi, tetapi juga penegas bahwa LaSalle College Jakarta adalah simpul penting dalam ekosistem kreatif Indonesia yang terhubung dengan dunia. Foto: Orie Buchori/Kabarindo.com