Kinerja Penjualan Eceran Kota Surabaya pada Oktober 2022 Tumbuh Positif
Surabaya, Kabarindo- Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia pada Oktober 2022 di Kota Surabaya mengindikasikan kinerja penjualan eceran tumbuh positif secara bulanan maupun tahunan.
Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan Oktober 2022 yang tercatat sebesar 408,9, tumbuh 0,5% (mtm). Kinerja yang meningkat ini sejalan dengan IPR Nasional yang tercatat sebesar 202,7, tumbuh 2,3% (mtm).
Deputi Kepala BI Jatim, Rizki Ernadi Wimanda, menyatakan peningkatan kinerja penjualan eceran Kota Surabaya utamanya bersumber dari kelompok bahan bakar kendaraan bermotor (4,3% mtm) serta makanan, minuman dan tembakau (0,9% mtm). Secara tahunan, kinerja penjualan eceran tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 11,3% (yoy).
“Hal ini didorong oleh pertumbuhan pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang meningkat 14,0% (yoy) dan sub kelompok sandang mengalami peningkatan 24,2% (yoy),” ujarnya pada Jumat (16/12/2022).
Rizki mengatakan, kinerja penjualan eceran diprediksi meningkat pada November 2022. Hal ini tercermin dari prediksi IPR November 2022 sebesar 411,4, atau tumbuh 0,6% (mtm). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,0% (mtm) serta peralatan informal dan komunikasi yang tumbuh 0.3% (mtm).
Secara tahunan, kinerja penjualan eceran bulan November 2022 diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 5,1% (yoy). Peningkatan terutama bersumber dari sub kelompok sandang yang tumbuh 10,2% (yoy), kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalam pertumbuhan 8,4% (yoy), serta barang budaya dan rekreasi yang tumbuh 7,9% (yoy).
Jika dibandingkan bulan Oktober 2022, secara tahunan kinerja penjualan eceran pada November 2022 mengalami perlambatan, di mana pada Oktober 2022 tumbuh 11,3% (yoy). Perkiraan perlambatan pertumbuhan penjualan riil terutama dipangaruhi oleh masih tingginya ketidakpastian global dan kenaikan harga komoditas global.
Dari sisi harga, responden memperkirakan intensitas tekanan inflasi mengalami penurunan pada Jamuari 2023 dan April 2023. Indeks ekspektasi harga umum pada Januari 2023 sebesar 155,6, lebih rendah dari Desember 2022 sebesar 176,7. Sedangkan indeks ekspektasi harga umum pada April 2023 sebesar 147,8, lebih rendah dari Maret 2023 sebesar 155,6.