Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Internasional > Kembali ke Timur Tengah, Blinken Upayakan Gencatan Senjata di Gaza

Kembali ke Timur Tengah, Blinken Upayakan Gencatan Senjata di Gaza

Internasional | Senin, 5 Februari 2024 | 08:57 WIB
Editor : Hauri Yan

BAGIKAN :
Kembali ke Timur Tengah, Blinken Upayakan Gencatan Senjata di Gaza

KABARINDO, JAKARTA -- Pertempuran masih bergejolak di selatan Gaza jelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke wilayah tersebut. Kunjungan Blinken kali ini guna mengupayakan gencatan senjata baru saat perang Israel-Hamas mendekati bulan kelima.

Blinken berangkat pada Minggu dalam perjalanannya yang kelima ke Timur Tengah sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu krisis tersebut.

Dia diperkirakan akan memulai perjalanannya pada hari Senin di Arab Saudi sebelum kunjungan ke Israel, Mesir dan Qatar.

Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan setidaknya 127 orang tewas dalam serangan Israel dalam 24 jam sebelumnya di wilayah tersebut.

Kantor media pemerintah Hamas mengatakan sebuah taman kanak-kanak tempat keluarga-keluarga berlindung terkena serangan di kota perbatasan selatan Rafah, yang penuh dengan warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal akibat perang.

“Tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza, dari utara hingga selatan,” kata seorang pengungsi, Mohammed Kloub, kepada AFP di Rafah, yang menurut data PBB kini menampung lebih dari separuh penduduk Gaza.

Israel telah memperingatkan pasukan daratnya dapat menyerang Rafah sebagai bagian dari kampanyenya untuk melenyapkan Hamas.

Seorang jurnalis AFP melaporkan serangan dan tembakan tank di Khan Yunis, kota utama Gaza selatan, dan beberapa serangan udara juga menghantam Rafah di dekatnya.

Tentara Israel mengatakan pasukannya telah menggerebek fasilitas pelatihan Hamas di Khan Yunis tempat para militan bersiap untuk serangan tanggal 7 Oktober.

Kompleks Al-Qadisiya berisi model pangkalan militer Israel, kendaraan lapis baja, serta titik masuk ke kibbutzim, kata tentara dalam sebuah pernyataan. Selama penggerebekan tersebut, tentara “menetralisir” beberapa militan, katanya.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa di dekat rumah sakit Al-Amal terdapat "tanda-tanda bencana kemanusiaan yang mengkhawatirkan setelah 14 hari pengepungan terus menerus". Red dari berbagai sumber


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER