Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Hukum & Politik > Kekerasan Siber Berbasis Gender Meningkat, FJPI Gelar Workshop untuk Jurnalis Perempuan

Kekerasan Siber Berbasis Gender Meningkat, FJPI Gelar Workshop untuk Jurnalis Perempuan

Hukum & Politik | Jumat, 10 Mei 2024 | 23:03 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Kekerasan Siber Berbasis Gender Meningkat, FJPI Gelar Workshop untuk Jurnalis Perempuan

Kekerasan Siber Berbasis Gender Meningkat, FJPI Gelar Workshop untuk Jurnalis Perempuan

Surabaya, Kabarindo- Kasus kekerasan terhadap perempuan menunjukkan angka semakin memprihatinkan. Bahkan perkembangan teknologi menjadi pintu masuk dan fasilitas terjadinya Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) yang dampaknya sama seperti di dunia nyata.

Kasus KBGO menjadi ancaman nyata karena regulasi atau peraturan yang ada hingga saat ini belum ampuh melindungi perempuan dari bermacam bentuk kekerasan.

Data pengaduan Kekerasan Siber Berbasis Gender (KSBG) di KOMNAS Perempuan selama 2022 menunjukkan lebih rendah 1,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, jumlah kasus siber di ranah personal sebanyak 821 kasus yang didominasi kekerasan seksual dan terbanyak dilakukan oleh mantan pacar (sebanyak 549 kasus) dan pacar (230 kasus).

Sementara kasus Siber di ranah publik terbanyak dilakukan oleh ‘teman media sosial’ sebanyak 383 kasus. Pada tahun ini, kasus yang disebabkan dari pinjaman online meningkat sebanyak 225% (13 kasus) dibandingkan tahun sebelumnya (4 kasus).

Melihat data diatas, Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) menggelar workshop KBGO di Medan, Pontianak, Surabaya, Sorong dan Manado. Di Surabaya, kegiatan berlangsung pada Jumat dan Sabtu, 10-11 Mei 2024, yang diikuti para jurnalis perempuan. Selain workshop, juga diadakan pelatihan untuk jurnalis perempuan.

"Peserta pelatihan merupakan para jurnalis dengan pemateri yang akan memberikan pemahaman tentang KBGO (urgensi KBGO, defenisi KBGO, jenis-jenis KBGO). KBGO menjadi isu global yang harus dicegah. Karena itu, perlu sosialisasi dan pemahaman bersama terutama bagi jurnalis perempuan. Selain karena sering terjadi, dampaknya sangat luas,” ujar Ketua FJPI Jawa Timur, Tri Ambarwati.

Is menjelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan secara tatap muka dengan berbagai metode dan aktivitas pembelajaran. Juga dipaparkan pemahaman tentang penanganan KBGO (pendekatan sosial, psikologis dan hukum) serta peran dan strategi jurnalis dalam meliput KBGO.

Pada kesempatan tersebut, juga digelar pameran foto bertajuk WE WORK TOO karya jurnalis perempuan Surabaya dan anggota FJPI di Indonesia di Hotel Regantris Surabaya. Pameran ini terbuka untuk umum.


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER