Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Kampanye “Sampah Jadi Pulsa” Hingga Gunakan Teknologi Hijau, Upaya Indosat Dukung Pelestarian Lingkungan

Kampanye “Sampah Jadi Pulsa” Hingga Gunakan Teknologi Hijau, Upaya Indosat Dukung Pelestarian Lingkungan

Ekonomi & Bisnis | Selasa, 15 Oktober 2024 | 18:06 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Kampanye “Sampah Jadi Pulsa” Hingga Gunakan Teknologi Hijau, Upaya Indosat Dukung Pelestarian Lingkungan

Kampanye “Sampah Jadi Pulsa” Hingga Gunakan Teknologi Hijau, Upaya Indosat Dukung Pelestarian Lingkungan

Surabaya, Kabarindo- Kepedulian terhadap lingkungan menjadi tanggung jawab bersama oleh pemerintah, institusi, perusahaan swasta maupun masyarakat.

Kepedulian tersebut semestinya diwujudkan dalam langkah nyata mulai dari yang sederhana oleh individu hingga dalam gerakan atau program skala nasional yang dilakukan oleh institusi atau pun perusahaan.

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) adalah salah satu perusahaan besar yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dengan melaksanakan gerakan dan program mulai dari kampanye Sampah Jadi Pulsa hingga penerapan teknologi hijau.

Kampanye Sampah Jadi Pulsa diluncurkan Indosat dalam mendukung terjaganya kelestarian lingkungan selama penyelenggaraan MotoGP Mandalika di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 27-29 September 2024 lalu. Kampanye bertajuk #TrashFreeRace ini sebagai bagian dari inisiatif CSR Indosat di Pilar Lingkungan.

Fahd Yudhanegoro, EVP Head of Circe Java Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan kampanye tersebut bertujuan mendorong kesadaran masyarakat dan para penonton MotoGP Mandalika tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan melalui pengelolaan sampah menjadi sesuatu yang membawa manfaat dan bernilai tambah.

Melalui kampanye #TrashFreeRace, diharapkan bisa menjadi langkah awal untuk menyebarkan gerakan melestarikan lingkungan sambil memberdayakan masyarakat untuk mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat,” ujarnya.

Melalui kampanye tersebut, Indosat memperkenalkan solusi inovatif “Sampah Jadi Pulsa”. Para penonton MotoGP Mandalika dan masyarakat setempat dapat menukarkan sampah botol plastik menjadi pulsa atau paket data IM3 maupun Tri dengan memasukkan botol ke dalam dropbox Reverse Vending Machine (RVM) di sekitar Sirkuit Mandalikai.

Botol plastik akan dikonversi menjadi poin setelah pelanggan Indosat (IM3 atau Tri) dengan nomor aktif, memasukkan botol ke dropbox. Setiap botol bernilai 50 poin dengan minimal 1.000 poin untuk penukaran. QR Code akan muncul untuk menukarkan poin menjadi pulsa.

Bekerja sama dengan para pelaku usaha lokal, Indosat menempatkan lima unit dropbox sampah botol plastik di lokasi strategis di Kuta Mandalika. Kolaborasi ini memperluas jangkauan kampanye dan memperkuat keterlibatan masyarakat dalam menjaga kebersihan. Indosat juga melakukan kampanye digital di berbagai platform guna menyebarkan pesan tentang pengelolaan dan pemilahan sampah yang benar, serta mengedukasi publik mengenai dampak positif dari pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

Botol plastik bekas yang terkumpul akan dikelola oleh Conplas, mitra pengelola sampah lokal, sebagai bagian dari upaya pemberdayaan komunitas UMKM. Sampah tersebut akan didaur ulang menjadi paving block untuk pembangunan infrastruktur di Lombok, yang memberikan manfaat langsung bagi lingkungan dan masyarakat setempat.

Kami mengapresiasi inisiatif dari Indosat ini dan berharap hal tersebut bisa memotivasi pihak lain untuk memberikan dampak yang lebih luas. Kami percaya bahwa teknologi digital dapat membawa kemajuan bagi peradaban manusia dan pelestarian lingkungan hidup, khususnya di Nusa Tenggara Barat,” ujar Amrul Ikhsan, CEO Conplas.

Fahd menyebutkan, sejak diluncurkan pada 2022, RVM telah tersebar di Bogor, Semarang, Medan, Makassar dan Mandalika. Hingga 2024, sampah botol plastik yang terkumpul mencapai sekitar 23.000 botol atau sekitar 437 kg plastik dan telah terkonversi menjadi pulsa senilai Rp.14 juta yang didapatkan dari 1.032 orang yang berpartisipasi.

Program tersebut dipercaya dapat melestarikan lingkungan secara berkelanjutan seraya memberdayakan masyarakat lewat daur ulang sampah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Indosat akan terus melanjutkan kerja sama strategis dengan mitra lokal maupun global untuk mencapai tujuan besarnya dalam memberdayakan Indonesia.

Teknologi hijau

Selain Sampah Jadi Pulsa, Indosat juga mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan atau teknologi hijau (green technology) dalam jaringan 5G-nya. Hal ini dibuktikan saat event Presidensi G20 Indonesia di Nusa Dua, Bali, pada 15-16 November 2023 lalu.

President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, mengatakan Indosat mengimplementasikan teknologi hijau dengan dukungan Huawei Indonesia. Indosat telah menguji teknologi mereka untuk pertama kalinya di jaringan IOH dan berhasil mengurangi konsumsi listrik hingga 25% yang berdampak baik terhadap pelestarian lingkungan.

Sekretaris Direktorat Jenderal PPI Kementerian Kominfo RI sekaligus Ketua Kelompok Kerja Dukungan Infrastruktur Digital G20, Wayan Toni Supriyanto, mengapresiasi upaya tersebut yang menyediakan pengalaman mengesankan dalam menggunakan teknologi hijau yang sangat dibutuhkan bagi bumi.

Steven Wang, President Director of Huawei Indonesia Carrier Business, menambahkan Huawei berkomitmen untuk menyediakan teknologi guna membangun ekosistem digital yang ramah lingkungan, hemat energi dan mendukung pengembangan berkelanjutan seluruh ekosistem industri.

Efisiensi Sistem Manajemen Energi

Indosat juga menerapkan efisiensi Sistem Manajemen Energi (EnMS) dan peningkatan kinerja energi yang berkelanjutan. Upaya ini meraih akreditasi sertifikasi ISO 50001:2018 yang menjadikan Indosat sebagai operator telekomunikasi pertama di Asia Tenggara, yang menerima sertifikasi tersebut, sekaligus menegaskan komitmen perusahaan untuk meminimalisir dampak lingkungan lewat keunggulan operasional yang berkelanjutan.

ISO 50001:2018 merupakan standar internasional yang diberikan oleh UAY Audit UK Limited, anggota IRQAO (International Register of Quality Assessed Organizations), lembaga sertifikasi yang memberikan penilaian terhadap sistem manajemen energi. Proses audit yang telah dilaksanakan, menambah kredibilitas Indosat dalam pemanfaatan energi dalam operasional bisnisnya secara efisien dan berkelanjutan.

Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EBTKE) tahun 2022, konsumsi energi di Indonesia mencapai 3.067.653.600 Gjoule atau setara 852.126 GWh. Upaya penghematan melalui konservasi energi ini mencapai 56.098.914 Gjoule setara 15.583 GWh, atau sekitar 2% dari total konsumsi energi dengan penurunan emisi sebesar 8,5 juta tCO2e. Sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dalam pengelolaan dan pemanfaatan energi secara efisien, Indosat turut meningkatkan kapasitas dalam menjaga aspek lingkungan dengan memenuhi standar internasional dalam setiap kegiatan operasional bisnisnya.

Menurut Vikram, keberhasilan Indosat mendapatkan sertifikasi ISO 50001:2018 mencerminkan dedikasi manajemen perusahaan terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan. Selain unggul dalam industri telekomunikasi tanah air, juga menegaskan sikap proaktif Indosat dalam berkontribusi terhadap upaya konservasi energi global

“Lewat sertifikasi ini, kami berharap dapat memaksimalkan upaya berkelanjutan dalam mendukung agenda transformasi digital di Indonesia, ujarnya.


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER