Jatim Harus Punya Informasi Pariwisata yang Detail; Tawarkan Paket Lengkap
Garap potensi daerah secara maksimal dan ikuti tren yang berkembang
Surabaya, Kabarindo- Tiap daerah atau kota di Jawa Timur seharusnya memiliki informasi tentang pariwisata yang mendetail dan menawarkan paket wisata yang lengkap bagi wisatawan yang berkunjung.
Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi A. Johansyah, dalam Pelatihan Wartawan, Sinergi Mendukung Wisata Jawa Timur yang diadakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur pada 17-18 April 2021.
Difi mengatakan, pihaknya memiliki tanggung jawab sosial untuk mempromosikan pariwisata di Jatim. Karena itu, ia mengajak awak media untuk membantu mempromosikannya. Ia juga mendorong pemerintah kota dan daerah di Jatim untuk mengembangkan potensi wisata mereka sehingga dapat mendongkrak perekonomian.
“Pemulihan ekonomi bisa dilakukan salah satunya melalui pariwisata. Kalau pariwisata Jatim bangkit dan ramai, dampak positifnya akan berimbas ke perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Difi melihat Jatim memiliki banyak daerah tujuan wisata (DTW), namun banyak daerah atau kota yang memiliki informasi kurang lengkap dan detil tentang pariwisatanya. Di antaranya transportasi menuju ke sana, berapa lama perjalanan, akomodasi yang ditawarkan dan apa saja yang bisa dilakukan di tempat tersebut.
“Selama ini informasi tentang pariwisata di suatu daerah atau kota masih belum memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat, termasuk wisatawan asing, sehingga mereka kurang tertarik untuk datang ke tempat tersebut,” ujarnya.
Difi membandingkan dengan di Penang, Malaysia, yang piawai dalam mengelola pariwisatanya sehingga menarik banyak wisatawan. Wisatawan yang mengunjungi daerah ini mudah mendapatkan informasi apa saja yang bisa dilakukan selama di sana.
Menurut Difi, perlu ada paket-paket wisata di setiap kota. Misalnya paket satu jam, dua jam atau berapa jam yang bisa ditawarkan kepada wisatawan. Ada tempat yang bisa menjadi jujugan pada siang hari, namun ada pula tempat menarik untuk dikunjungi pada malam hari.
“Daerah atau kota belum menggarap potensi wisatanya secara maksimal dan mengikuti tren. Misalnya sekarang sedang tren nggowes (bersepeda). Perlu ada paket wisata yang ditawarkan lengkap mulai dari rute yang jelas, objek yang dikunjungi, makan siang di mana maupun malamnya kalau menginap,” ujarnya.
Penulis: Natalia Trijaji
