Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Intensitas Tekanan Inflasi Diprakirakan Turun pada Februari dan Mei 2023

Intensitas Tekanan Inflasi Diprakirakan Turun pada Februari dan Mei 2023

Ekonomi & Bisnis | Senin, 16 Januari 2023 | 11:03 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Intensitas Tekanan Inflasi Diprakirakan Turun pada Februari dan Mei 2023

Intensitas Tekanan Inflasi Diprakirakan Turun pada Februari dan Mei 2023

Surabaya, Kabarindo- Dari sisi harga, responden memprakirakan intensitas tekanan inflasi mengalami penurunan pada Februari 2023 (3 bulan mendatang) dan Mei 2023 (6 bulan yang akan datang).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto, mengatakan pada Senin (16/1/2023), responden menginformasikan penurunan intensitas tekanan inflasi diprakirakan sejalan dengan stok barang yang mencukupi.

Sementara Indeks Ekspektasi Harga Umum pada Februari 2023 sebesar 114,4, lebih rendah dari Januari 2023 sebesar 155,6. Sedangkan Indeks Ekspektasi Harga Umum pada Mei 2023 sebesar 120,0, lebih rendah dari April 2023 sebesar 147,8.

Budi menyebutkan, secara tahunan penjualan eceran bulan Desember 2022 diprakirakan tumbuh 0,2% (yoy). sementara kinerja penjualan eceran secara tahunan tumbuh 6,1% (yoy)

Kinerja penjualan eceran Desember 2022 diprakirakan meningkat yang didorong oleh meningkatnya permintaan selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal serta periode libur akhir tahun.

Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Desember 2022 diprakirakan sebesar 432,4, meningkat dari 415,1 pada November 2022 atau tumbuh 4,2% (mtm). Beberapa kelompok yang mengalami pertumbuhan positif adalah kelompok makanan, minuman & tembakau yang tumbuh 4,6% (mtm), suku cadang dan aksesori tumbuh 2,3% (mtm), peralatan informasi dan komunikasi tumbuh 1,0% (mtm) serta sub-kelompok sandang tumbuh 0,2% (mtm).

Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) periode November 2022 mengindikasikan kinerja penjualan eceran mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan November 2022 sebesar 415,1, meningkat dari 408,9 pada Oktober 2022 atau tumbuh 1,5% (mtm). Kinerja yang meningkat ini sejalan dengan IPR Nasional periode November 2022 yang tercatat sebesar 203,5, tumbuh 0,4% (mtm).

Peningkatan penjualan eceran Kota Surabaya utamanya bersumber dari kelompok makanan, minuman & tembakau (2,1%, mtm) serta peralatan informasi dan komunikasi (0,5%, mtm). Pertumbuhan yang lebih tinggi tertahan oleh sejumlah sektor lainnya yang mengalami kontraksi, terutama perlengkapan rumah tangga lainnya (-5,7%, mtm) serta suku cadang dan aksesori (-2,2%, mtm).


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER