Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Infrastruktur Digital Tingkatkan 43% Pendapatan Bisnis di Asia pada 2027

Infrastruktur Digital Tingkatkan 43% Pendapatan Bisnis di Asia pada 2027

Ekonomi & Bisnis | Minggu, 26 Februari 2023 | 22:00 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Infrastruktur Digital Tingkatkan 43% Pendapatan Bisnis di Asia pada 2027

Infrastruktur Digital Tingkatkan 43% Pendapatan Bisnis di Asia pada 2027

Surabaya, Kabarindo- Lenovo bersama AMD telah meluncurkan InfoBrief baru berjudul CIO Technology Playbook 2023 yang bertujuan menyoroti peluang, tantangan dan pertimbangan bagi CIO dalam ekonomi berbasis data saat ini untuk membantu melakukan investasi TI yang tepat.

Makalah IDC yang ditulis untuk Lenovo dan AMD, menyebutkan bahwa dengan transformasi digital yang cepat di Asia Pacific, organisasi diharapkan menghasilkan sebanyak 43% pendapatan dari produk, layanan, dan pengalaman pelanggan yang terhubung secara digital pada 2027 mendatang.

CIO Technology playbook merupakan kajian terhadap lebih dari 900 CIO dan pembuat keputusan TI di Asia Pacific. Hasil yang diamati menunjukkan kekhawatiran di kalangan CIO seputar faktor ekonomi makro yang mempengaruhi pertumbuhan bisnis pada 2023 dan awal 2024. Bagi 53% responden, inflasi tinggi menjadi perhatian utama pada 2023, setengah (50%) dari CIO memberi peringkat 'harga energi tinggi' dan 'peningkatan harga bahan mentah' sebagai area tantangan utama lainnya.

Sumir Bhatia, President Asia Pasifik Lenovo ISG, mengatakan tahun mendatang diperkirakan menjadi tahun yang penuh tantangan dengan fluktuasi ekonomi dan percepatan transformasi digital. Karena itu, para pemimpin TI di Asia Pacific lebih menekankan pada penyederhanaan proses dan pemanfaatan teknologi untuk mengoptimalkan sumber daya dan meningkatkan ketangkasan bisnis, sehingga mereka dapat merespon lebih cepat terhadap perubahan kebutuhan industri.

"Menanggapi pasar yang terus berkembang, bisnis di kawasan ini memprioritaskan transformasi digital dan memodernisasi infrastruktur TI lama. Dengan penawaran pocket to cloud kami, Lenovo ISG berkomitmen untuk membantu bisnis modern mencapai ketahanan yang lebih baik, sekaligus menjaga ancaman siber,” ujarnya pada Minggu (26/2/2023).

Peter Chambers, Managing Director AMD Asia Pacific dan Japan, menambahkan penting bagi para pemimpin bisnis untuk tetap berada di puncak tren teknologi agar tetap kompetitif di lingkungan pertumbuhan yang sangat cepat saat ini.

“AMD telah memainkan peran penting dalam proses transformasi berbagai organisasi selama bertahun-tahun, dan kami sangat senang menjadi bagian dari inisiatif bersama dengan Lenovo ini. CIO Technology Playbook 2023 bertujuan memberi para CIO dan pemimpin bisnis lainnya wawasan utama tentang tren teknologi 2023 yang memungkinkan para pemimpin bisnis untuk mengimplementasikan infrastruktur digital siap masa depan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Dengan wawasan berbasis data yang komprehensif tentang tren utama seperti Artificial Intelligence/Machine Learning, Hybrid/Multi-Cloud dan solusi Data Management, harapan AMD adalah para CIO akan lebih siap untuk menghadapi iklim bisnis yang kompetitif dan bergejolak saat ini.

Studi lebih lanjut juga menyoroti bahwa pembuat keputusan TI secara aktif mencari cara untuk memanfaatkan teknologi guna mengoptimalkan rantai pasokan mereka dan meningkatkan pemanfaatan aset, ketangkasan dan ketahanan. Hal ini memungkinkan mereka untuk merespons perubahan kebutuhan bisnis lebih cepat. Dalam hal prioritas bisnis, bagi 36% CIO di Asia, mendorong pendapatan dan pertumbuhan laba adalah prioritas utama, diikuti dengan mendorong pengalaman dan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, serta optimalisasi biaya dan penghematan masing-masing untuk 32% responden.

Infrastruktur digital untuk mendorong ROI bisnis secara signifikan

Infrastruktur digital dapat membantu bisnis mengotomatiskan pekerjaan, merampingkan proses dan meningkatkan produktivitas. Sebanyak 85% organisasi di Asia Pacific setuju bahwa infrastruktur digital sangat penting untuk mencapai tujuan bisnis. Dengan munculnya multi-cloud dan infrastruktur edge yang berkembang pesat, CIO sangat menaruh perhatian pada meningkatnya kompleksitas operasional TI dan meningkatnya permintaan untuk respons yang lebih cepat terhadap kebutuhan bisnis mereka yang selalu berubah dan berkembang.

Untuk mempercepat transformasi digital (DX) dan memodernisasi infrastruktur TI lama, para CIO menyerukan peningkatan ketahanan dunia maya (peringkat #1 oleh 49% responden di Asia) dan mengotomatisasi manajemen infrastruktur digital (peringkat #2 oleh 47% responden di Asia) sebagai prioritas investasi utama untuk tahun 2023.

Selama bertahun-tahun, organisasi telah menyadari bahwa cloud publik tidak selalu menawarkan pengalaman dan kinerja aplikasi terbaik atau mengurangi beban biaya dari beban kerja cloud yang terus meningkat. Selain itu, masalah keamanan telah mendesak 68% organisasi di kawasan ASEAN+ untuk mengembalikan beban kerja dari cloud publik ke cloud pribadi dan/atau data center tradisional dalam 12 bulan terakhir.

Hybrid atau multi-cloud siap menjadi populer di Asia selama 2-3 tahun ke depan, karena bisnis di Asia Pasifik akan terus menjalankan lebih dari 50% beban kerja mission-critical pada infrastruktur, sistem dan platform pusat data tradisional dan pribadi infrastruktur cloud. Hybrid atau multi-cloud menawarkan tingkat kinerja tertinggi dan memenuhi persyaratan keamanan dan kepatuhan data.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER