Artotel Hotel, Thamrin, Jakarta, Kabarindo- Akatara berlanjut lagi dan kali ini bertajuk "Indonesia Film Business Outlook 2019".
Dibuka resmi oleh Triawan Munaf selaku Kepala Bekraf RI.
"Pencabutan DNI 2016 menjadi momentum penambahan layar di tanah air yang sudah bertumbuh 20%-50% selain Layar Misbar yang dibuat oleh Bekraf dengan kerjasama dengan Pemda seperti Kayong, Sabang sementara itu satu lagi. Pemahaman tentang HAKI juga makin meningkat dari masyarakat untuk Stop Pembajakan dengan satgasnya. Bekraf tidak bisa bekerja sendiri jadi butuh kerjasama lainnya agar Film Indonesia mendunia," papar Triawan Munaf selaku Kepala Bekraf.
Sementara itu Vivian Idris selaku Direktur Program AKATARA 2018 menyebut Be a Film Enterpreneur sebagai slogannya sejak beberapa bulan lalu.
"Opus-Akatara Indonesia Film Business Outlook 2019 akan membeberkan keberhasilan produksi film, kerugian dari praktek pembajakan serta saya kembali mengundang para pekerja film, produser dan lainnya untuk hadir 18-20 September di Djakarta Theater mendatang menjadi puncak acara Akatara dimana ada film-film yang berhasil diakurasi oleh beberapa kurator seperti Andi F Noya, Ninok, Wisnuthama, Nia Dinata dan Triawan Munaf dan Hilmar Farid.
Acara ini gandeng banyak pihak termasuk BPI, Kemendikbud, Aprofi dan dihadiri oleh banyak peserta dari filmaker, produser, media, peneliti dan komunitas perfilman termasuk Yayasan Demi Film Indonesia.
Sesi fenomena pembajakan film Indonesia yang terbanyak ngeLink ke situs internet sehingga bisa ditonton gratis menarik. Ari Deputi 05 memastikan task force akan mulai lagi dan senantiasa menggandeng pihak lain.
Sesi lainnya menghadirkan XXI Catherine Keng, IFlix, dan pihak lainnya.
