Indonesia Berkolaborasi dengan Tony Blair Institute for Global Change di Bidang Pemerintahan Digital
Surabaya, Kabarindo- Pemerintah Republik Indonesia, diwakili oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, telah menandatangani Letter of Intent/LoI) dengan Tony Blair Institute of Global Change (TBI) untuk menjajaki kolaborasi di bidang pemerintahan digital.
Penandatanganan LOI tersebut dilakukan di kantor pusat TBI di London sekitar dua bulan setelah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, bertemu dengan Tony Blair, Ketua Eksekutif Tony Blair Institute for Global Change dan mantan Perdana Menteri Inggris (1997-2007).
Menurut LoI tersebut, TBI akan menelusuri potensi dukungan dalam ranah pemerintahan digital dan mesin pemerintahan. Pemanfaatan tekonologi digital untuk meningkatkan layanan publik di Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia dan salah satu negara anggota G20, telah dilansir sebagai salah satu prioritas terpenting pemerintah dalam upaya mengubah Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045.
Anas menyatakan rasa senangnya dapat memasuki kolaborasi baru dengan Tony Blair Institute of Global Change. Penandatanganan LoI tersebut akan membuka jalan untuk kolaborasi lebih lanjut dan lebih erat, memastikan kalau tidak ada seorang pun di Indonesia yang tertinggal oleh gelombang digitalisasi di negara ini.
“Kami menantikan untuk melihat bagaimana kemajuan teknologi digital dapat meningkatkan pelayanan publik di Indonesia,” ujarnya.
Astrid Dita, Kepala Bidang Teknologi di TBI Indonesia, menambahkan teknologi harus bisa menjadi pendorong perubahan yang positif. Tony Blair Institute siap untuk memperdalam kerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam memanfaatkan dampak-dampak positif dari teknologi, khususnya dalam ruang pemerintah.
“Kami berharap dapat mendampingi pemerintah Indonesia sepanjang perjalanan transformasinya untuk membawa dampak besar yang bermanfaat secara luas bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.
