Ikut JCC 2024, Kopi Ketakasi Optimis Perluas Pasar dan Tingkatkan Penjualan
Surabaya, Kabarindo- Kopi Ketakasi optimis mampu memperluas pasar dan meningkatkan penjualan setiap kali mengikuti Java Coffee Culture (JCC) di Surabaya.
Optimisme tersebut diungkapkan pengurus Koperasi Kopi Ketakasi, Fahmi Ahmad, pada puncak JCC 2024 yang berlangsung di Jl. Tunjungan, Surabaya, pada Minggu (7/7/2024). Kegiatan ini merupakan satu rangkaian dengan event JCC & Festival Peneleh 2024 yang diadakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (BI Jatim) berkerja sama dengan Provinsi Jatim dan Pemkot Surabaya pada 5-7 Juli 2024.
Puncak JCC di Jl. Tunjungan menghadirkan tiga zona kopi dari provinsi Jatim, Jateng dan Jabar, masing-masing zona terdapat 10 brand kopi yang menempati 10 booth. Masyarakat memadati lokasi sejak sore dan mengerumuni booth-booth di sini, salah satunya booth Kopi Ketakasi dari Kecamatan Silo, Jember, yang berada di zona kopi Jatim.
Fahmi menjelaskan, brand tersebut memproduksi kopi jenis robusta dan arabika yang dihasikan dari perkebunan rakyat milik sekitar 350 petani kopi di Jember, Bondowoso dan Banyuwangi. Mereka memiliki 1.370 hektar (Ha) lahan tanaman kopi yang menghasilkan green bean (kopi mentah) sebanyak 1,5 – 2 ton per hektar tiap panen.
Fahmi mengatakan, Kopi Ketakasi mengikuti JCC sejak 2022. Pihaknya senang bisa mengikuti event ini, karena memberikan banyak manfaat bagi brand-nya. Ia menuturkan, JCC berdampak positif bagi pihaknya, karena bisa mendapatkan ilmu di sini, sharing dengan teman-teman pengurus koperasi lainnya, para petani maupun pelaku usaha kopi dari berbagai daerah serta bisa mengetahui perkembangan pasar.
“JCC memberikan peluang yang besar bagi Kopi Ketakasi. Kami bisa mengikuti Busines Matching, juga bertemu dengan potensial buyers dan bertransaksi,” ujarnya.
Menurut Fahmi, Surabaya merupakan pasar yang bagus. Banyak pecinta Kopi Ketakasi di kota ini dan sekitarnya, apalagi brand ini sudah cukup dikenal. Ia mengatakan, masyarakat pecinta kopi kini lebih melihat dan memilih kualitas produk yang bagus dibandingkan harga.
Fahmi menyebutkan Kopi Ketakasi telah merambah pasar luar negeri. Sudah ada pesanan produk kopi grade A dari Sidoarjo untuk dikirim ke AS dan Cina. Untuk AS, pihaknya telah mengirimkan sebanyak 20 ton kopi Robusta. Sedangkan ke Cina sebanyak 10 ton untuk setiap kali pengiriman. Pembeli tersebut minta untuk dikirim kopi sebanyak yang bisa diproduksi Ketakasi.
Fahmi berharap, pihaknya bisa terus mengikuti JCC setiap tahun, agar bisa menjalin lebih banyak relasi dengan para pelaku usaha kopi lainnya, bertemu dengan buyers baru yang potensial dan memperluas pasar.