Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Hukum & Politik > IEA: Permintaan Batu Bara Dunia Capai Rekor

IEA: Permintaan Batu Bara Dunia Capai Rekor

Hukum & Politik | Jumat, 17 Desember 2021 | 20:38 WIB
Editor : Sarah Anastasia

BAGIKAN :
IEA: Permintaan Batu Bara Dunia Capai Rekor

KABARINDO, SHANGHAI- Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pada hari Jumat (17/12/2021) bahwa meningkatnya konsumsi batu bara di China, India dan Amerika Serikat membawa permintaan listrik tenaga batu bara global ke level tertinggi baru sepanjang tahun ini. Hal tersebut merusak upaya dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

IEA mengatakan pembangkit listrik global dari batu bara diperkirakan mencapai 10.350 terawatt-hour pada tahun 2021, naik 9%, didorong oleh pemulihan ekonomi yang cepat yang telah "meningkatkan permintaan listrik jauh lebih cepat daripada yang dapat dipertahankan oleh pasokan rendah karbon."

Permintaan batu bara secara keseluruhan, termasuk untuk industri seperti semen dan baja, diperkirakan tumbuh 6% tahun ini. IEA mengatakan meskipun tidak akan melebihi rekor tingkat konsumsi tahun 2013 dan 2014, tetapi angka itu itu bisa mencapai titik tertinggi baru pada 2022.

Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol mengatakan peningkatan itu "pertanda mengkhawatirkan seberapa jauh dunia dalam upayanya untuk menurunkan emisi menuju nol bersih."

China bertanggung jawab atas lebih dari setengah pembangkit listrik tenaga batu bara global dan diperkirakan akan mengalami peningkatan 9% tahun-ke-tahun pada tahun 2021, kata IEA. Pembangkit di India diperkirakan tumbuh 12% tahun ini.

Penyetopan penggunaan batu bara adalah topik utama  pembicaraan iklim di Glasgow bulan lalu. Sejumlah negara akhirnya setuju untuk "mengurangi secara bertahap" konsumsi sebagai bagian dari upaya mereka untuk menjaga kenaikan suhu global sedekat mungkin dengan 1,5 derajat Celcius.

China telah berjanji untuk mulai mengurangi konsumsi batu bara, tetapi akan melakukannya hanya setelah tahun 2025, memberi pengembang banyak kelonggaran untuk meningkatkan kapasitas pembangkitan lebih lanjut dalam empat tahun mendatang.

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan minggu ini oleh para peneliti dari China's State Grid Corporation, kekhawatiran keamanan energi berarti negara tersebut kemungkinan akan membangun sebanyak 150 gigawatt (GW) kapasitas listrik tenaga batu bara baru selama periode 2021-2025, sehingga total menjadi 1.230 GW. (Sumber foto: Wikipedia) (Sumber berita: Reuters)


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER