KABARINDO, SOLO - BNI terus berupaya menggenjot dunia bisnis di wilayah Solo Raya karena menjanjikan pertumbuhan cepat seiring dengan akselerasi pemulihan kinerja perusahaan berskala nasional sekaligus UMKM berbasis ekspor.
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, pun menyebut pertumbuhan kredit BNI di Jawa Tengah terus meningkat setiap tahun meski sempat lesu terdampak pandemi Covid-19.
"Kinerja bisnis BNI di Solo Raya sangat baik lantaran banyak pelaku usaha berskala nasional serta UMKM berorientasi ekspor yang mulai mengakselerasi kembali bisnisnya sehingga berimplikasi positif pada kinerja BNI," kata Royke pada Rabu (23/2/2022).
Stimulus yang diberikan oleh pemerintah pada 2021 juga membuat nilai kredit di Jawa Tengah dapat kembali dengan sangat positif.
Kredit BNI di Jawa tengah tumbuh 5,57 persen secara tahunan menjadi Rp15,13 triliun pada akhir 2021 dengan kontributor utama wilayah Solo Raya yang naik 11,63 persen secara tahunan menjadi Rp3,29 triliun.
Dengan nilai tersebut, Royke menyebut Solo Raya jadi salah satu wilayah yang tertinggi dalam kontribusi penyaluran kredit hingga mencapai 21,75 persen terhadap total kredit BNI di Jawa Tengah.
BNI juga punya basis Xpora Hub di Solo Raya dengan kinerja bisnis sangat baik sejak akhir 2021 dan memiliki 101 nasabah berorientasi ekspor dengan portofolio pembiayaannya mencapai Rp112 miliar.
Transaksi perdagangan Xpora Solo Raya telah mencapai 25 juta dolar AS per bulan sehingga jadi kunci pendapatan fee based income (FBI) potensial bagi perseroan ke depan.
BNI pun mendukung tren itu dengan memperbanyak mitra pengguna EDC dan QRIS, menjalin kerja sama API open banking, hingga memperbanyak jaringan BNI Agen46 guna menjangkau masyarakat di luar jangkauan kantor cabang.
"Kami memandang Solo Raya sebagai rumah bagi UMKM dan perusahaan berskala nasional, serta pusat industri ekspor. Lagi pula transportasi logistik tergolong cukup, dan diuntungkan pula dengan posisinya sebagai penghubung utama pulau Jawa," Royke memungkasi.
Sumber Berita: Antara
Foto: Antara