KABARINDO, CAPE TOWN – Kebakaran hebat melanda Gedung Parlemen di kota Cape Town, Afrika Selatan, Minggu (2/1). Rekaman video menunjukkan gumpalan asap hitam memenuhi langit, dengan api besar keluar dari atap gedung.
Presiden Cyril Ramaphosa mengunjungi tempat itu dan menyebutnya sebagai "peristiwa yang mengerikan dan menghancurkan".
Seorang pria berusia 51 tahun ditahan dan diinterogasi oleh pihak berwenang, kata polisi tanpa memberi keterangan lebih lanjut.
Kebakaran, yang dimulai tak lama setelah pukul 06:00 waktu setempat (11.00 WIB), terjadi sehari setelah pemakaman kenegaraan Uskup Agung Desmond Tutu di Katedral St George, dekat parlemen.
Ramaphosa mengatakan berita tentang kebakaran itu adalah "kemunduran yang mengerikan dari apa yang kami alami kemarin".
Dia mengatakan sistem sprinkler gedung tidak berfungsi dengan baik, dan memuji petugas pemadam kebakaran karena merespons api dalam hitungan menit. Tanpa campur tangan mereka, Majelis Nasional akan menjadi "abu", katanya.
Puluhan petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api. Para pejabat kemudian mengatakan bahwa seluruh kompleks parlemen rusak parah.
Jean-Pierre Smith, anggota komite walikota Cape Town untuk keselamatan dan keamanan, mengatakan kepada wartawan bahwa atap di atas aula pertemuan lama "benar-benar hilang" dan kerusakan lebih lanjut di dalam ruang lama belum dievaluasi.
"Tidak mungkin untuk dapat melihat kerusakan tanpa mendobrak pintu, dan kami berharap tidak perlu melakukan itu karena ada begitu banyak artefak sejarah di situ," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa alarm kebakaran parlemen hanya berbunyi ketika petugas pemadam kebakaran sudah berada di lokasi.
(Foto: Kebakaran terlihat dari jarak berkilo-kilometer --Reuters)
Para pejabat mengatakan api mulai dari kantor lantai tiga dan dengan cepat menyebar ke ruang Majelis Nasional (majelis rendah parlemen), lapor wartawan BBC Nomsa Maseko di Cape Town.
Parlemen saat ini tidak dalam sesi karena hari libur. Tidak ada korban yang dilaporkan dan belum diketahui indikasi apa yang mungkin memulai kebakaran itu.
Petugas pemadam kebakaran dan penyelamatan mengatakan butuh beberapa jam lagi untuk memadamkan api sepenuhnya karena karpet dan lantai kayu di gedung itu.
Gedung Parlemen di Cape Town terdiri dari tiga bagian, dengan yang tertua berasal dari tahun 1884. Bagian yang lebih baru dibangun pada tahun 1920-an dan 1980-an menampung Majelis Nasional. Sementara itu, pemerintah berbasis di Pretoria.
Ini adalah kebakaran kedua di parlemen dalam waktu kurang dari setahun. Pada bulan Maret terjadi kebakaran yang disebabkan oleh korsleting listrik. ***(Sumber dan foto: BBC, Reuters)