KABARINDO, JAKARTA Duo Influencer atas Imam Pesuwaryantoro dan Ayu Aulia terpilih menjadi Delegasi EKONID - AHK Indonesien dengan tema "Waste Management & Recycling Delegation from Germany Business Conference Event" yang berlangsung pada Selasa, 5 November 2024 yang berlokasi di Hotel Mandarin - Diponegoro Room. Jakarta
Acara Waste Management & Recycling Delegation from Germany Business Conference 2024 dibuka langsung oleh Mr. Jan Roennfeld – Executive Director (AHK Indonesien / EKONID). Tidak hanya itu, Jajaran Petinggi juga hadir pada acara seperti Mr. Leonard-Roman Rüddenklau - Representative of Federal Ministry for Economic Affairs and Climate Protection (Environmental and Nature Protection Division serta Mr. Anton Bondarew - Founder and managing director of Bondacon International (Member of German RETech Partnership)
Setiap sesi yang dilaksanakan pada acara Waste Management & Recycling Delegation from Germany Business Conference 2024 memiliki beberapa sub-topik FGD seperti “Transforming Indonesia's Waste Sector: Opportunities for German-Indonesian Collaboration”, Session I: Indonesia's Waste Management Landscape (09.35 WIB - 10.30 WIB), Session II: Delegation Presentation “Advanced Technologies for Hazardous Waste Treatment” (10.30 WIB - 11.35 WIB), Session III: Delegation Presentation “Next-Generation Wastewater Treatment Technologies” (11.35 WIB - 12.40 WIB) hingga Session IV: Financial and strategic support for energy projects (12.40 WIB - 17.00 WIB).
Salah satu topik yang disampaikan saat sesi QnA oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi - Universitas Terbuka (UT) Jakarta oleh Imam Pesuwaryantoro kepada panelis narasumber tentang bagaimana mendorong hilirisasi sampah plastik. Khususnya menjadikan sampah botol llastik dan produk kemasan plastik turunan lainnya melalui skema Deposit Refund System (DRS). Imam juga menjeIaskan mengenai insentif yang diberikan melalui program ESG (Environment, Social and Governance) bagi korporasi dan pemerintah Indonesia perlu diatur secara komprehensif.
Konsep DRS ini bisa menjadi alternatif dalam rangka mempercepat pemilahan sampah sesuai jenis.
Nantinya insentif yang diberikan melalui skema DRS akan dipilah dan terdistribusi langsung kepada industri yang melakukan proses produksi daur ulang sampah menjadi bahan baku ramah lingkungan, atau bisa dengan opsi carbon neutral (from bottle to bottle). Proses hilirisasi ekonomi hijau, menurut Imam, tidak hanya mendaur ulang sampah sebagai bahan baku ramah lingkungan. Namun juga terdapat opsi berkolaborasi dengan UMKM pada proses produksi bahan baku menjadi turunan produk seperti fashion business, ritel ataupun produk bahan bangunan ramah lingkungan.
“Harapan berlangsungnya acara Waste Management & Recycling Delegation from Germany Business Conference 2024, Setidaknya bisa mendorong Foreign Direct Investment (FDI) dan Technology Transfer berupa Pembukaan Pabrik Pengelolaan Sampah yang dimana manfaatnya adalah Pembukaan Akses Lapangan Pekerjaan seluas-luasnya untuk Masyarakat Indonesia," Ucap Ayu Aulia. Foto: Ist