Makassar, Kabarindo- Ramadhan 1439H penuh kisah inspiratif.
Saat redaksi seperti biasa harus memesan Go Car via Aplikasi, tertera nama Desi dan sempat terbersit, wah ada juga di kota besar lainnya selain DKI yah yang bergender perempuan ?
Tak lama telpon berdering dan dari seberang suara renyah bertanya,"Mau dijemput sebelah manaki," Yah, Desi dengan senyum manisnya menjawab pertanyaan redaksi yang memang sore itu super kepo.
"Tak terasa sudah memasuki usia 4 tahun semenjak meninggalkan Sorong masa lalu itu. Di Kota Makassar saya mulai menjadi mitra Go Car dengan tanggungan 1 putri yang bersiap memasuki bangku SD tahun ini," ucap Desi sumringah.
Mengapa ? Apa tidak takut ?
Desi pun menimpali sembari mengingatkan kepada redaksi untuk memakai safety belt, "Kemandirian itu adalah pilihan termasuk harus bercerai dan meninggalkan kota Sorong kala itu. Saya menjadi mitra Go Car dan tidak hanya akan segera melunasi cicilan tapi juga punya rumah baru untuk putriku yang bulan depan mulai jadi anak SD. Pilihan menjadi driver taksi online fulltime itu halal dan menjadi prioritas pertama dan utama karena memang saya sudah mahir mengendarai kendaraan roda empat di Kota Sorong," tukasnya.
Lanjut ia sampaikan, mengapa perlu takut, senyum itu tidak hanya ibadah apalagi saya hijabers sehingga para pria yang menjadi penumpangku menaruh rasa respect apalagi saya memajang foto anakku sebagai sumber inspirasi dan membendung pertanyaan 'nakal' mereka.
Tidak sedikit yang menaruh simpati dan semua itu saya balas dengan berbagi kebaikan sebagai motivasi hidupku. Desi tak sungkan berbagi cerita bagaimana ia membantu proses kelahiran seorang ibu muda yang sedang hamil dan hanya sendiri minta untuk dibawa kerumah sakit.
"Saya pernah merasakan itu bagaimana tidak enaknya berada dalam situasi tersebut. Saya menawarkan diri dan sang ibu senang bisa ditemani walau saat itu saya harus berada dua malam di RS Bersalin sampai suami baru tiba dari luar kota tapi senyum mereka punya anak pertama ikut membahagiakanku. Jadi ingin punya anak lagi, hehehehe,"selorohnya sambil melirik ke kaca spion.
Desi memang tidak sendiri tapi masih banyak driver perempuan yang tidak hanya singleparent tapi juga ada yang masih kuliah, ibu rumah tangga dengan anaknya ikut serta dalam kerja yang tentu saja meminta maaf kepada penumpangnya, ada juga pekerja part timer dan masih banyak lagi.
Mitra Go Jek memang berasal dari semua lapisan. Desi salah satunya yang berpenghasilan 10-12 juta sebulan dengan fluktuasi hasil sesuai jam kerja dan kondisi.
Desi meyakinkan bahwa semua kembali ke kita semua mau berpenghasilan berapa di bulan ini dan tentu akan pasang target, ini yang menurutnya sangat menarik karena menjadi manusia itu harus punya target.
Nah, kebaikan apalagi ?
Banyak mas, tidak melulu uang sih karena rata-rata mereka membayar dengan Go Pay. Biasanya itu ibu-ibu dengan belanjaan banyak atau anak kampus yang suka ketinggalan barang berharga,"Dengan senang hati saya telpon dan saya mengantarkan langsung karena darisinilah mereka bakal menjadi saudara atau sahabat. Ingat mas, kebaikan itu adalah dalam satu tarikan nafas sangat melegakan bagi kehidupan seperti saya yang mengalami 'cobaan hidup' di usia 20-an sehingga melihat orang bahagia itu adalah kebahagiaan sesungguhnya," sambungnya lirih.
Redaksi makin takjub dan tak terasa sudah mendekati Komp UMI Jl Prof Abdurrahman Basalamah sebagai tujuan dari MP yang memang agak macet tapi terasa cepat karena mendengarkan cerita dari Desi.
Menurut Anda ?