Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Desa Tamansari-Banyuwangi Kembangkan Desa Wisata Terintegrasi, Hasilkan Cuan Menggiurkan

Desa Tamansari-Banyuwangi Kembangkan Desa Wisata Terintegrasi, Hasilkan Cuan Menggiurkan

Ekonomi & Bisnis | Selasa, 13 Desember 2022 | 22:56 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Desa Tamansari-Banyuwangi Kembangkan Desa Wisata Terintegrasi, Hasilkan Cuan Menggiurkan

Desa Tamansari-Banyuwangi Kembangkan Desa Wisata Terintegrasi, Hasilkan Cuan Menggiurkan

Tawarkan paket wisata, sediakan homestay dan jip

Surabaya, Kabarindo- Desa Tamansari di Banyuwangi menerapkan strategi membangun desa wisata yang terintegrasi, bekerja sama dengan para pelaku wisata, masyarakat, pemerintah desa, pemerintah daerah dan pemerintah propinsi.

“Kami melaksanakan program Desa Wisata Terintegrasi yang bekerja sama dengan para pihak terkait,” ujar Mahsun, Ketua Lembaga Desa Wisata Tamansari, di acara Bincang Bareng Media bertajuk Sinergi Pengembangan Sektor Pariwisata untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi di Banyuwangi pada 9-12 Desember 2022.

“Kami ingin mengembangkan ekonomi dengan kegiatan-kegiatan yang berbasis wisata. Kegiatan ini mulai dilakukan pada 2015. Hasilnya sudah dirasakan para pelaku wisata maupun masyarakat,” ujarnya.

Salah satu kegiatan tersebut adalah menjual paket wisata yang bisa dirasakan para pelaku wisata maupun tamu di antaranya paket 2 hari 1 malam. Untuk mendukung paket ini, para pelaku wisata menyediakan homestay dan jip misalnya untuk ke kawah Ijen yang terkenal dengan blue fire-nya. Kawah Ijen yang merupakan tujuan utama wisatawan masuk dalam wilayah Desa Tamansari.

Mahsun mengatakan, pihaknya mengkategorikan homestay di Tamansari dalam 3 grade. Misalnya grade A dengan fasilitas seperti bintang 2 dengan tarif Rp.300 ribu per malam. Paling murah tarif homestay di desa ini Rp.150 ribu.

“Pemerintah menerapkan standarisasi. Semua homestay di sini punya sertifikasi,” ujarnya.

Penghasilan dari homestay telah dinikmati Winarti Rahayu, usia 42 thn, pemilik Berlian Homestay di Desa Tamansari. Ia menuturkan dirinya adalah ibu rmh tangga dan memiliki toko sembako. Ia berasal dari Blitar dan menikah dengan orang Banyuwangi. Ia membangun homestay pada 2017. Ciri khasnya bangunan terbuat dari kayu dan bambu sehingga memikat para wisatawan.

“Kami menyediakan fasilitas lengkap termasuk air panas dan sarapan,” ujar Winarti.

Awalnya ia hanya membangun 1 kamar dengan model Rp.50 juta. Kini Berlian punya 5 kamar dalam 2 homestay yang letaknya berseberangan. Untuk menambah kamar, ia mendapat pinjaman dari BUMDES sebesar Rp.150 juta tanpa jaminan dengan masa pengembalian 10 tahun.

Winarti mengatakan, awalnya hanya ada 4-5 tamu yang datang dalam sebulan. Kini ada 20 tamu dalam sebulan. Tarif homestay pada hari-hari biasa Rp.200 ribu-Rp.250 ribu, sedangkan pada akhir pekan Rp.300 ribu. Jika sepi tamu, penghasilannya Rp-3 juta-Rp.4 juta per bulan. Jika banyak tamu, penghasilannya mencapai Rp.10 juta per bulan. Ia dikenai retribusi Rp.10 ribu per kamar.

Winarti menyebutkan, di Desa Tamansari terdapat 18 homestay yang sering diinapi wisatawan. Ia memasarkan homestay-nya melalui beberapa cara, termasuk melalui medsos via Instagram.

“Saya senang, sekarang tambah ramai. Banyak tamu yang menginap. Kalau bulan-bulan biasa, umumnya wisatawan lokal. Kalau bulan Juni, Juli dan Desember, kebanyakan bule. Umumnya mereka ke Ijen. Ada juga destinasi wisata Sendang Seruni di dekat sini,” tuturnya.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER