Dekranasda Kota Probolinggo Semarakkan SFP 2024, Populerkan Batik Khas Probolinggo
Usung karya para desainer lokal, tampilkan busana batik motif khas Probolinggo
Surabaya, Kabarindo- Dekranasda Kota Probolinggo ikut menyemarakkan Surabaya Fashion Parade (SFP) 2024 yang berlangsung di Tunjungan Plaza, Surabaya, mulai 21-25 Agustus 2024. SFP tahun ini merupakan event ke-13 yang bertajuk AVANT3CH dengan menghadirkan sejumlah desainer dan beragam acara.
Dewi Maharani Eka Putri, Ketua Dekranasda Kota Probolinggo, mengungkapkan pihaknya sangat senang dan penuh semangat bisa mengikuti SFP 2024. Ia mengatakan keikutsertaan Dekranasda Kota Probolinggo dalam SFP 2024 Surabaya sangat berarti bagi para desainer lokal yang terlibat.
“Kami berharap keikutsertaan kami dalam Surabaya Fashion Parade 2024 dapat memberikan inspirasi dan mendorong lebih banyak individu serta pelaku industri fashion untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Ini adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujarnya.
Maharani menuturkan, Pemerintah Kota Probolinggo sangat mendukung para desainer kota ini untuk terus berproses dalam industri fashion. Pihaknya percaya bahwa desain dan kreativitas lokal dapat bersaing di tingkat nasional bahkan global, sambil tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan.
Ia menjelaskan, pihaknya menampilkan koleksi terbaru karya beberapa desainer lokal di antaranya dari SMK Kota Probolinggo yang telah bekerja keras untuk menciptakan produk fashion yang berkelanjutan hasil kreativitas mereka.
“Melalui partisipasi dalam Surabaya Fashion Parade 2024, kami berharap para desainer Probolinggo tidak hanya dapat menunjukkan bakat dan kreativitas mereka, tetapi juga menegaskan komitmen mereka terhadap fashion yang ramah lingkungan,” imbuh Maharani.
Dekranasda Probolinggo juga ingin batik Probolinggo lebih dikenal masyarakat, karena indah dan memiliki ciri khas, serta tak kalah dengan batik dari daerah-daerah lainnya yang sudah dikenal khalayak.
Koleksi busana yang ditampilkan Dekranasda Kota Probolinggo mengusung motif batik khas kota ini antara lain motif mangga, anggur, pesisiran, angin gending. Bahannya menggunakan batik tulis dalam warna-warna cerah dan segar seperti orange dan hijau.
“Kami percaya batik Probolinggo dan karya para desainer kota ini akan berjaya dan mampu berdaya saing di industri fashion Indonesia maupun global,” ujar Maharani.
Ia menambahkan, batik Kota Probolinggo juga memiliki motif lawasan yang tercatat muncul pada 1883 dan tersimpan di Museum Leiden di Belanda. Sebanyak 126 motif berhasil di replika yang saat ini tersimpan dan dilestarikan di Museum Kota Probolinggo.
Foto-foto: istimewa