Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Gaya hidup > Daya Tahan Tubuh Tetap Optimal; di Tengah Pandemi dan Bulan Ramadhan

Daya Tahan Tubuh Tetap Optimal; di Tengah Pandemi dan Bulan Ramadhan

Gaya hidup | Minggu, 17 Mei 2020 | 18:37 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Daya Tahan Tubuh Tetap Optimal; di Tengah Pandemi dan Bulan Ramadhan

Daya Tahan Tubuh Tetap Optimal; di Tengah Pandemi dan Bulan Ramadhan

ISOPLUS ajak masyarakat mencintai tubuh dengan lebih baik guna mengoptimalkan imun tubuh

Surabaya, Kabarindo- Pandemi Covid-19 bukan menjadi alasan untuk tidak produktif. Sebaliknya harus tetap beraktivitas meski #DiRumahAja. Hal ini juga berlaku untuk umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Kewajiban dan tuntutan pekerjaan akan selalu ada, sehingga dibutuhkan kondisi tubuh yang sehat agar dapat menjalani semua aktivitas dengan baik. Daya tahan tubuh menjadi salah satu kunci penting yang harus diperhatikan agar fokus dan stamina tetap prima, terutama bagi mereka yang berpuasa di tengah ancaman virus Corona.

Produktivitas yang menurun tidak perlu terjadi jika dibarengi dengan penerapan pola hidup yang tepat. ISOPLUS, produk minuman isotonik dari Wings Food, mengajak masyarakat untuk mencintai tubuh dengan lebih baik guna mengoptimalkan imun tubuh, walaupun harus menjalani berbagai aktivitas.

“Banyak orang tidak menyadari bahwa tubuh bekerja lebih keras dari yang kita rasakan. Maka dari itu, kami mengingatkan masyarakat betapa pentingnya mencintai tubuh, terutama di tengah masa pandemi dan bulan Ramadan sekarang guna memaksimalkan imun,” ujar Firman Dwi Rachmawan, Product Manager ISOPLUS.

Aktivitas yang perlu dilakukan sebagai salah satu bentuk mencintai tubuh adalah berolahraga. Meski aktivitas fisik berkurang dengan terbatasnya kegiatan di luar, olahraga memiliki manfaat yang tak terelakkan dalam menjaga daya tahan tubuh. Beberapa jenis olahraga yang dapat dilakukan #DiRumahAja adalah pilates, barre, HIIT, yoga, zumba dan cardio dance.

“Kita sebaiknya menggantikan rutinitas yang biasa dilakukan di luar rumah dengan berolahraga minimal 2-3 kali seminggu. Pada saat berpuasa, olahraga ringan merupakan pilihan yang tepat, karena tubuh hanya menggunakan cadangan glukosa dan karbohidrat. Olahraga jenis ini cocok karena berfokus pada pernafasan, postur, muscle strengthening dan stretching. Olahraga jenis ini juga menghindari dehidrasi berlebih,” jelas Marcya Nasution, instruktur barre dan pilates.

Menurutnya, bentuk olahraga kardio juga memacu jantung dengan baik sehingga meningkatkan metabolisme tubuh. Namun harus dilakukan dengan intensitas yang tidak berlebihan.

Marcya menambahkan, pemilihan waktu berolahraga yang tepat juga merupakan hal yang penting. Seperti pada saat sebelum berbuka puasa, karena tubuh dapat segera mendapatkan pengganti cairan tubuh yang hilang ketika berbuka puasa.

“Yang harus dipahami adalah setiap kondisi tubuh itu berbeda, maka perlu untuk love and listen to your body (mencintai dan memahami kondisi tubuh). Selama di rumah, pastikan untuk melakukan aktivitas fisik secara seimbang serta mencegah dehidrasi dengan memenuhi kebutuhan ion tubuh setiap hari. Jika memiliki kondisi tubuh khusus, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter,” ujarnya.

Ada hal penting lain yang kerap dilupakan yaitu menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik. Dehidrasi atau kekurangan cairan dapat menimbulkan bermacam dampak buruk terhadap tubuh. Cara yang paling mudah untuk melakukannya adalah dengan rajin minum. Dehidrasi harus diselesaikan melalui proses rehidrasi atau upaya mengembalikan cairan tubuh yang hilang.

Secara umum, minuman dapat dibagi menjadi menjadi air biasa (air mineral), minuman hipertonik, minuman hipotonik dan minuman isotonik. Minuman hipertonik mengandung konsentrasi substansi tinggi dengan kandungan karbohidrat yang tinggi. Minuman hipotonik sendiri berfungsi untuk mengganti cairan yang keluar melalui keringat tanpa menambah karbohidrat. Layaknya minuman hipotonik, minuman isotonik juga cepat diserap untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Bedanya, minuman isotonik sekaligus menggantikan ion (elektrolit) serta memberikan asupan karbohidrat yang juga dibutuhkan oleh tubuh. Dengan konsentrasi yang sama dengan tubuh, minuman isotonik dapat menjadi pilihan yang tepat untuk kebutuhan aktivitas sehari-hari guna mengoptimalkan imunitas, terutama saat sahur dan berbuka.

“ISOPLUS mengandung 7 ion lengkap yaitu kalium, kalsium, natrium, magnesium, sitrat, laktat dan klorida. Menurut hasil riset, ion-ion ini akan membantu mengatur kerja metabolisme tubuh sehingga sel imun dapat bekerja dengan maksimal,” terang Firman terkait manfaat mengkonsumsi minuman isotonik pada kondisi seperti sekarang.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER