KABARINDO, SHANGHAI – Administrasi Imigrasi Nasional China mengatakan, selama situasi epidemi Covid-19 internasional masih parah dan perjalanan lintas batas menimbulkan "risiko keamanan yang besar", mereka tidak akan memperbarui paspor-paspor untuk perjalanan yang tidak penting.
Dalam sebuah pernyataan di media sosial pada Sabtu (12/2), pemerintah China menyatakan "akan mengeluarkan paspor" untuk individu yang perlu bepergian ke luar negeri untuk studi, pekerjaan, atau bisnis “seperti sedia kala”.
Mereka juga dengan tegas menyangkal kabar burung yang menyebutkan bahwa pembaruan paspor bagi individu yang ingin bepergian ke luar negeri untuk liburan akan tetap diterbitkan.
“Kabar itu palsu,” kata pihak berwenang.
China telah memperketat kontrol atas perjalanan lintas batas warganya untuk menurunkan risiko virus yang dibawa dari luar negeri dan menyebar di dalam negeri.
Termasuk dalam kebijakan mereka adalah penangguhan penerbitan paspor umum baru untuk individu yang berniat pergi ke luar negeri untuk hal-hal yang tidak mendesak.
Ini sejalan dengan kebijakan nol-Covid yang diterapkan dengan ketat di dalam negeri China.
Sementara negara-negara lain telah menjalankan kebijakan "belajar untuk hidup dengan COVID", seperti Indonesia dengan kebijakan ‘new normal’, China kini menjadi satu-satunya negara ekonomi utama di dunia yang bertahan dengan kebijakan nol-COVID.
Kebijakan ketat itu mengundang kritik karena dianggap dapat merusak pertumbuhan ekonomi dan menyulitkan penduduknya.
Artikel terkait: Pembatasan COVID Makin Ketat, Hong Kong Kekurangan Sayuran
***(Sumber dan foto: Reuters)