KABARINDO, JAKARTA -- Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), kembali ke Timur Tengah dalam rangka meraih kemajuan di sejumlah front. Hal ini terkait memajukan beberapa kesepakatan seperti pembebasan sandera, mengkoordinasikan pascakonflik di Gaza dan memastikan perang Israel-Hamas tidak menyebar ke seluruh kawasan.
Kunjungan ini dilakukan saat AS menggelar serangan udara ke milisi-milisi yang didukung Iran di Irak dan Suriah akhir pekan lalu. Tanggap atas serangan drone yang menewaskan tiga tentara AS dan melukai 40 orang lainnya di Yordania. Sementara pasukan AS juga menggelar serangan ke lokasi Houthi di Yaman.
Dikutip dari CNN, Selasa (6/2/2024) seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan Blinken akan bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman. Mereka akan membahas "koordinasi kawasan" untuk mengakhiri Israel di Gaza berakhir dan rencana untuk Jalur Gaza setelah perang berakhir.
Dalam kunjungan kelimanya ke Timur Tengah sejak serangan mendadak Hamas ke Israel pada 7 oktober lalu, Blinken juga menegaskan aksi AS di kawasan sebagai langkah defensif bukan untuk meningkatkan ketegangan.
Sebelumnya dilaporkan warga Palestina yang hidup dibawah pengeboman Israel berharap kunjungan Blinken ke Timur Tengah akan menghasilkan gencatan senjata. Kunjungan pekan ini juga kunjungan pertama Blinken ke Timur Tengah sejak Washington menjadi perantara Israel dalam perundingan gencatan senjata.
Tawaran yang disampaikan Qatar dan Mesir ke Hamas pekan lalu masih menunggu respon dari kelompok itu. Hamas ingin kesepakatan gencatan senjata mengikuti jaminan diakhirinya serangan ke Jalur Gaza.
Dorongan diplomasi AS ini dilakukan saat Washington mencoba mencegah eskalasi lebih lanjut di kawasan. Usai militer AS menggelar serangan udara ke kelompok-kelompok yang didukung Iran di seluruh Timur Tengah. Red dari berbagai sumber