KABARINDO, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta para investor untuk langsung menanamkan modalnya ke Indonesia, bukan ke negara lain lebih dulu.
Hal itu diminta oleh Bahlil karena menurutnya perizinan investasi di Indonesia sudah makin transparan.
"Lain kali, kalau bisa sekarang nggak perlu lagi lewat negara orang, langsung saja ke Indonesia. Sekarang sudah tidak pakai pungli-pungli (pungutan liar) kok, langsung saja. Kalau bisa langsung, kenapa harus pakai, harus lewat yang lain," kata Bahlil dalam paparan daring realisasi investasi 2021 di Jakarta, Kamis (27/1/2022).
Singapura Terbesar
Adapun hingga saat ini berdasarkan data dari Kementerian Investasi/BKPM, Singapura masih menjadi negara dengan menanamkan modal terbesar di Indonesia pada 2021 dengan total 9.4 miliar dolar AS.
Bahlil mengungkap bahwa sebenarnya modal-modal itu bukan semata-mata dari Singapura, tetapi berasal dari persuahaan asing negara lain yang menitipkan modalnya di Singapura.
"Paling tinggi Singapura, tapi saya ga yakin uang dari Singapura semua ini. Mungkin ada sebagian orang Indonesia juga punya uang di situ. Ini hub, sudahlah ini bukan rahasia umum lagi. Jadi Singapura ini hub, jadi terminal untuk beberapa negara yang masuk, baru masuk Indonesia," jelasnya.
Selain itu, Singapura juga paling banyak berinvestasi di Indonesia sepanjang triwulan IV 2021.
Dalam catatan Kementerian Investasi/BKPM, Singapura juga berada di ranking teratas negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia sepanjang triwulan IV 2021.
Singapura berada di posisi pertama dengan realisasi investasi sebesar 2,1 miliar dolar AS, disusul Hongkong dengan 1,5 miliar dolar AS, Amerika Serikat 1,2 miliar dolar AS, China 900 juta dolar AS dan Jepang 500 juta dolar AS.
"Amerika ini menarik, dalam lima tahun terakhir nggak pernah dia masuk lima besar, kali ini dia masuk. Dan Amerika ini di 2022 saya meyakini akan masuk nominasi lima besar karena investasinya gede-gedean," katanya.
Ada pun realisasi investasi sepanjang 2021 melebihi target yang diminta oleh Presiden Jokowi, yaitu Rp901,02 triliun.
"Kalau tren ini mampu kita pertahankan ke 2022, insya Allah Indonesia akan pada pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan pendapatan per kapita kita juga bergeser," katanya.
Sumber Berita: Antara
Foto: Antara