KABARINDO, Cappadocia—Gempa dahsyat di wilayah Tenggara Turki dan Suriah, tidak berdampak ke semua obyek wisata di Turki. Salah satu destinasi wisata terbaik di Turki, yakni Cappadocia tetap ramai dikinjungi wisatawan mancanegara. Yang menarik, untuk kepedulian kepada korban gempa, semua biaya wisata balon udara disumbangkan untuk korban gempa oleh pengelola.
“Kami para pemandu wisata mendapat informasi dari pengelola, kalau biaya wisata balon udara akan disumbangkan untuk korban gempa. Tragedi gempa memang memilukan, namun pemerintah sepertinya juga tidak bisa melarang atau menutup semua kawasan wisata,” kata Levent, salah seorang pemandu wisata di Istanbul, Turki.
Wisata balon udara di Cappadocia cukup terkenal. Wisatawan mancanegara disuguhkan keindahan landskap wilayah Cappadocia yang terdiri dari kombinasi dataran lapang dengan lereng lembah dan bangunan kota dengan dilihat dari udara. Tak hanya musim panas, di musim salju pun pemandangan tetap eksotis.
Dengan biaya sekitar 300 dollar AS per orang, wisatawan bisa menikmati keindahan dari udara selama lebih dari satu jam.
Tidak cuma pengelola wisata, pemilik hotel pun tergerak ikut membantu meringankan korban gempa. Sekitar 30 persen okupansi kamar hotel disiapkan secara gratis untuk korban gempa yang berhasil di evakuasi.
Sampai hari Selasa (14/2), jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,8 yang mengguncang wilayah Turki bagian selatan dan wilayah Suriah bagian utara dilaporkan kembali bertambah. Sejauh ini, lebih dari 36.000 orang dikonfirmasi tewas akibat gempa kuat yang mengguncang sepekan lalu.
Seperti dilansir CNN, data terbaru dari otoritas Turki dan Suriah menyebutnya sedikitnya 36.217 orang tewas akibat gempa kuat tersebut.
Secara spesifik, data terbaru dari Pusat Koordinasi Darurat Turki SAKOM melaporkan sedikitnya 31.643 orang tewas akibat gempa di wilayah Turki.
Puluhan ribu orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat gempa. Namun laporan Kementerian Kesehatan Turki menyebut sekitar 19.300 korban luka hingga kini masih menjalani perawatan medis di rumah-rumah sakit setempat.
Jumlah korban luka yang dirawat di rumah sakit itu mencakup 3.636 orang yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) dan sebanyak 8.851 orang lainnya yang harus menjalani operasi akibat luka dan cedera yang mereka alami.
Tidak dijelaskan lebih lanjut kondisi para korban luka. Namun sejumlah korban luka itu dilaporkan telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Oleh: Gatot Widakdo