KABARINDO, MAKASSAR - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel) menggandeng Dewan Masjid Indonesia, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk mewujudkan digitalisasi pembayaran dan On-Boarding QRIS 1000 Masjid di Sulsel.
"Sinergi ini sejalan dengan kerangka kolaborasi penta helix yang melibatkan kalangan akademisi, pelaku usaha, pemerintah, komunitas, dan media massa dalam rangka mengakselerasi ekonomi dan keuangan digital di Sulsel," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Causa Iman Karana pada virtual meeting di Makassar, Jumat.
Pada kegiatan virtual tersebut, turut dihadiri oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla; dan Direktur PT Bank Syariah Indonesia Tbk Anton Sukarna.
Pada kesempatan tersebut, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng menyampaikan apresiasi dan menyambut positif upaya dan langkah bersama yang dilakukan antara BI Sulsel, Dewan Masjid Indonesia, dan BSI.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla menghimbau agar infak, wakaf, sedekah, dan pengumpulan dana lain bisa dilakukan secara digital.
Dia mengatakan, masjid merupakan tempat yang strategis untuk pembangunan dan pemberdayaan umat. Berbagai upaya yang dilakukan dalam rangka digitalisasi ekosistem masjid merupakan langkah yang dapat memberikan manfaat signifikan guna terwujudnya masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat.
Melalui digitalisasi, berbagai aktivitas ekonomi pada ekosistem masjid diharapkan bisa semakin meningkat, serta menjadi lebih cepat dan efisien.
Potensi pengembangan QRIS untuk masuk ke dalam ekosistem masjid masih sangat besar. Berdasarkan data, total masjid yang berada di bawah Dewan Masjid Indonesia berjumlah sekitar 740 ribu.
"Angka ini menunjukkan potensi pengembangan QRIS untuk masuk ke dalam ekosistem masjid sangatlah besar," kata JK.
Di Sulsel sendiri, dari 2.256 masjid yang menjadi nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI), saat ini terdapat 1.247 masjid yang sudah mengadopsi QRIS. Tentunya, jumlah ini diharapkan bisa terus meningkat di masa yang akan datang dan bisa mendorong terciptanya aktivitas ekonomi yang semakin berkualitas di eksosistem masjid, khususnya di Sulsel.
Bank Indonesia berharap sinergi antar berbagai pemangku kepentingan dapat terus dikembangkan ke berbagai ekosistem ekonomi dan keuangan syariah nasional.
Upaya digitalisasi diharapkan tidak berhenti di aspek sosial ekonomi masjid, melainkan terus dikembangkan ke area islamic finance seperti Baitul MaalwaTamwil (BMT), pondok pesantren, lembaga pendidikan Islam, hingga platform digital produk halal.
Sumber: Antara
Foto: Twitter