Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Berita Utama > Berkat JEC, Zaky Kini Menatap Dunia Tanpa Rasa Takut

Berkat JEC, Zaky Kini Menatap Dunia Tanpa Rasa Takut

Berita Utama | 2 jam yang lalu
Editor : Orie Buchori

BAGIKAN :
Berkat JEC, Zaky Kini Menatap Dunia Tanpa Rasa Takut


Program Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC Pulihkan Harapan dan Kepercayaan Diri Anak Indonesia

KABARINDO, JAKARTA – Harapan untuk sembuh selalu ada, bahkan bagi mereka yang terlahir dengan keterbatasan pada salah satu organ tubuh. Salah satunya dialami penyandang strabismus atau mata juling—kondisi yang kerap menimbulkan stigma sosial dan mengancam kepercayaan diri penderitanya.

Penyandang mata juling kerap dianggap “berbeda,” tak jarang menjadi korban ejekan, bahkan dijauhi dalam pergaulan. Padahal, di balik pandangan yang tak sejajar itu, tersimpan kerentanan lain: gangguan penglihatan, tekanan mental, hingga menurunnya kualitas hidup.

Memahami urgensi ini, JEC Eye Hospitals and Clinics, sebagai eye care leader di Indonesia, melanjutkan langkah proaktifnya melalui program “Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC”. Memasuki tahun keempat pelaksanaannya, kegiatan mulia ini digelar bertepatan dengan Peringatan World Sight Day 2025 di RS Mata JEC @ Menteng, dengan target 30 pasien yang mendapat operasi korektif secara gratis, Sabtu (25/10).

Berkat JEC, Zaky Kini Menatap Dunia Tanpa Rasa Takut

 

“Bukan Sekadar Estetika, Tapi Kepercayaan Diri”

Menurut Dr. Ni Retno Setyoningrum, SpM(K), MMedEdu, Konsultan Strabismus JEC, mata juling bukan hanya persoalan penampilan semata. Dampaknya bisa jauh lebih luas.

“Setiap individu berhak memiliki penglihatan optimal agar dapat belajar, bekerja, dan berinteraksi dengan percaya diri. Sejalan dengan tema World Sight Day 2025 #LoveYourEyes, kegiatan ini kami laksanakan untuk mendukung para penyandang strabismus agar tak berkecil hati, sekaligus mengedukasi masyarakat bahwa mata juling bisa ditangani dan dikoreksi,” ujarnya.

 

Perjalanan Zaky Menuju Cahaya

Salah satu penerima manfaat program ini adalah Muhammad Zaky Arbain (12 tahun), warga Kunciran, Ciledug, Tangerang. Sejak lahir, Zaky menderita mata juling. Kondisi itu membuatnya sering menjadi bahan ejekan teman-teman di sekolah.

Ibunya, Dara, tak pernah berhenti berjuang. “Zaky sering mengeluh matanya pusing, dan saya sedih melihatnya dikucilkan. Dulu sempat ingin operasi, tapi ayahnya melarang karena takut membahayakan,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Setelah sang suami berpulang, Dara memberanikan diri mencari informasi melalui internet. Ia kemudian menemukan program bakti sosial dari JEC. Meski sempat terlambat tahun lalu, tahun ini Zaky akhirnya terpilih untuk menjalani operasi.

“Alhamdulillah, setelah operasi saya tidak pusing lagi. Sekarang mata saya sudah normal dan tidak sakit. Terima kasih banyak untuk JEC,” ucap Zaky dengan wajah sumringah.

Berkat JEC, Zaky Kini Menatap Dunia Tanpa Rasa Takut

Mengembalikan Harapan dan Martabat

Secara global, prevalensi mata juling mencapai 1,93 persen—setara dengan sekitar 148 juta orang di dunia. Kondisi ini terjadi akibat lemahnya kontrol otak terhadap otot mata sehingga bola mata tak sejajar. Akibatnya, penderita kerap mengalami pandangan ganda, sakit kepala, dan cepat lelah.

Yang lebih memprihatinkan, berbagai studi mengungkap bahwa penyandang strabismus memiliki risiko 10 persen lebih tinggi mengalami gangguan mental seperti depresi dan ansietas. Sebanyak 80 persen di antaranya merasa malu atau terhina dalam interaksi sosial.

Namun, harapan tetap ada. Operasi korektif terbukti mampu memperbaiki fungsi penglihatan sekaligus kesehatan mental pasien. Sebuah studi di Jepang bahkan menunjukkan bahwa tiga bulan pascaoperasi, pasien mengalami peningkatan signifikan dalam kualitas hidup dan kepercayaan diri.

 

Menatap Masa Depan dengan Penuh Cahaya

“Mata juling tidak seharusnya membuat hidup seseorang terhenti secara sosial. Kami ingin pasien bangkit, menatap dunia dengan percaya diri. Semoga program ini dapat memulihkan fungsi penglihatan sekaligus mengembalikan martabat dan semangat hidup mereka,” ujar Dr. Soefiandi Soedarman, SpM(K), Direktur Medik & Keperawatan RS Mata JEC @ Menteng.

Bagi Zaky dan puluhan penerima manfaat lainnya, operasi ini bukan hanya soal menyembuhkan mata—tetapi juga membuka kembali jendela kehidupan yang sempat tertutup.

Kini, Zaky bisa menatap dunia dengan dua mata yang sejajar dan hati yang penuh percaya diri.


RELATED POST


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER