Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Banyuwangi Gencarkan Pariwisata, Permudah Akses dan Bangun Banyak Homestay

Banyuwangi Gencarkan Pariwisata, Permudah Akses dan Bangun Banyak Homestay

Ekonomi & Bisnis | Selasa, 13 Desember 2022 | 23:00 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Banyuwangi Gencarkan Pariwisata, Permudah Akses dan Bangun Banyak Homestay

Banyuwangi Gencarkan Pariwisata, Permudah Akses dan Bangun Banyak Homestay

Bangun bandara, adakan puluhan event dalam setahun

Surabaya, Kabarindo- Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur telah melakukan berbagai upaya untuk menggencarkan pariwisata, di antaranya dengan mempermudah akses dan memperbanyak homestay.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Mohamad. Yanuar Bramuda, mengatakan sektor pariwisata ikut terdampak ketika pandemi Covid-19. Karena itu perlu dibangkitkan, salah satunya melalui pariwisata, yang merupakan sektor potensial dan unggulan di Banyuwangi.

“Banyuwangi memiliki banyak detinasi wisata yang menarik. Bukan hanya yang sudah terkenal hingga ke manca negara seperti kawah Ijen. Masih banyak destinasi lain yang tak kalah menarik tapi perlu diekplorasi,” ujar Yanuar di acara Bincang Bareng Media bertajuk Sinergi Pengembangan Sektor Pariwisata untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi di Banyuwangi pada 9-12 Desember 2022.

Ia menambahkan, kondisi Banyuwangi saat ini berbeda dengan 10 tahun lalu. Kabupaten di ujung timur Jatim ini sudah mengalami banyak perkembangan termasuk di sektor pariwisata. Yanuar menyebutkan, Banyuwangi memiliki puluhan event dalam setahun.

Untuk mendukung sektor pariwisata, pemerintah kabupaten mempermudah akses ke Banyuwangi dengan membangun bandara yang didanai dari APBD. Di Banyuwangi juga berdiri berbagai hotel maupun homestay yang dimiliki masyarakat untuk menampung wisatawan yang terus meningkat. Namun pemkab membatasi pembangunan hotel bintang 3 dan 4.

“Kami memperbanyak homestay karena dimiliki oleh masyarakat. Ini perlu untuk meningkatkan ekonomi mereka. Homestay juga punya pangsa sendiri, karena punya ciri khas dan melibatkan kearifan lokal,” ujar Yanuar.

Ia menambahkan, setiap hotel baru juga harus memiliki ornamen lokal. Hal ini dituangkan dalam perda. Jika tidak ada ornamen lokal, maka tak akan mendapat izin operasional.

“Ornamen lokal seperti Gajah Oling itu merupakan kearifan lokal yang perlu dilestarikan. Budaya lokal jangan sampai hilang,” ujar Yanuar.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER