Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Berita Utama > Banjir Bandang Sumut, BNPB: 116 Korban Meninggal dan 42 Masih Hilang

Banjir Bandang Sumut, BNPB: 116 Korban Meninggal dan 42 Masih Hilang

Berita Utama | 1 jam yang lalu
Editor : Orie Buchori

BAGIKAN :
Banjir Bandang Sumut, BNPB: 116 Korban Meninggal dan 42 Masih Hilang

KABARINDO, SUMUT -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan per Jumat terdapat 116 korban yang meninggal dalam bencana di Provinsi Sumatera Utara, dan sebanyak 42 orang masih dalam pencarian.

Suharyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, menjelaskan pada bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh, dampak terparah pada Sumatera Utara, terutama Tapanuli Tengah.

"Rinciannya Tapanuli Utara meninggal 11, Tapanuli Tengah meninggal 47, Tapanuli Selatan 32 meninggal dunia, Kota Sibolga ada 17 yang meninggal dunia, Humbang Hasundutan ada 6 meninggal dunia, kemudian Kota Padang Sidempuan ada 1, Pakpak Bharat ada 2," katanya.

Adapun untuk Mandailing Natal hingga saat ini tidak dilaporkan ada yang meninggal. Dia mengatakan data akan terus diperbaharui, karena masih banyak lokasi-lokasi yang belum diakses, sehingga ada kemungkinan korban jiwa di lokasi-lokasi itu.

Terkait pengungsian, sebanyak lebih dari 1000 keluarga mengungsi. Untuk Tapanuli Utara, kata dia, titik pengungsian sementara terpusat satu titik di jalur yang menghubungkan Tarutung ke Sibolga.

"Ada bangunan gereja di sana, dipakai untuk mengungsi, dicek sekitar ada 600 Kepala Keluarga (KK)," katanya.

Kemudian di Tapanuli Tengah sebanyak 1.100 KK mengungsi di fasilitas milik pemerintah daerah (pemda).

"Tetapi kalau siang kami hitung, kami cek sekitar 600, karena pada saat siang sebagian masyarakat yang mengungsi juga mengecek dan membantu membuka jalur-jalur yang masih putus," kata Suharyanto.

Adapun untuk Tapanuli Selatan ada sekitar 250 KK, untuk kota Sibolga sekitar 200 KK, dan Humbang Hasundutan ada 150 KK.

"Sementara untuk Mandailing Natal, ini tersebar ada di lima titik tempat pengungsian, ini kami hitung sekitar 1.500 KK," kata Suharyanto.

Dalam kesempatan itu Suharyanto menjelaskan untuk jalur komunikasi dan transportasi per Jumat kondisinya di Sumatera Utara relatif lebih baik dibandingkan tiga hari sebelumnya.

"Yang pertama yang masih terus kita berusaha tembus adalah jalur dari Tapanuli Utara atau Tarutung menuju Sibolga. Ini adalah urat nadi atau jalan yang sangat vital, tetapi sekarang masih proses untuk pembukaan, dibuka oleh satgas gabungan," kata Kepala BNPB Suharyanto.

Source: Antara


RELATED POST


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER