KABARINDO, TOKYO – Salju tebal melanda area pusat Jepang pada hari Senin (27/12), menyebabkan kemacetan lalu lintas, mengganggu penerbangan dan koneksi kereta api, serta memadamkan lebih dari 3.200 rumah di wilayah tersebut.
Pejabat cuaca telah memperingatkan lebih banyak salju akan turun di sepanjang pantai Laut Jepang di barat laut Jepang, dari wilayah Tohoku hingga Kyushu.
Peringatan resmi dikeluarkan untuk mendesak penduduk agar waspada terhadap badai salju, gelombang yang bergelombang, dan hawa dingin yang dalam.
Cuaca buruk diperkirakan akan berlanjut hingga 28 Desember, menurut Badan Meteorologi Jepang, mengutip pola tekanan musim dingin dengan massa udara dingin yang parah menyebar di atas kepulauan itu.
Badan tersebut juga memperingatkan bahwa daerah dataran rendah di sisi Pasifik Jepang dapat mengalami salju lebat.
Hingga Minggu (26/12) pukul 2 siang waktu setempat, volume hujan salju tercatat antara 69 hingga 82 cm di tiga prefektur.
Tokyo juga mengalami salju ringan yang berawal hari Minggu, 17 hari lebih awal dari tahun 2020 dan delapan hari lebih awal dari rata-rata tahun.
Japan Airlines Co. telah membatalkan sedikitnya 22 penerbangan dari bandara di Hokkaido dan Prefektur Niigata, sedangkan East Nippon Expressway Co. diperkirakan akan menutup Horinouchi Interchange dan Yamato Smart Interchange dari Kanetsu Expressway di Prefektur Niigata.
Juru bicara pemerintah Hirokazu Matsuno mengatakan tidak ada korban luka atau korban jiwa akibat kondisi cuaca ekstrem yang belum dikonfirmasi. ***(The Asahi Shimbun, DW; Foto: Japan Forward, AP)