KABARINDO, JAKARTA -- Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan menyambangi masyarakat Kampung Bayam di Jakarta Utara. Dia mendengarkan langsung curhat dari warga Kampung Bayam soal tempat tinggal. Dalam kesempatan itu, Anies meminta warga Kampung Bayam tak dikriminalisasi usai menceritakan keluhannya di forum tersebut.
"Jangan sampai karena diungkapkan di sini makin tidak dilaksanakan (dilanjutkan hunian bagi warga Kampung Bayam), jangan sampai karena teman-teman ini melakukannya secara terbuka mudah-mudahan kriminalisasi tidak terjadi kepada teman-teman semua," kata Anies di Half Patiunus, Jakarta Selatan, Kamis (18/1).
Sebelumnya, Anies mendengarkan curhat dari Muhammad Furqon selaku Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam. Furqon mengatakan lahan yang didirikan dan ia tempati hingga lulus Madrasah Ibtidaiyah itu kini hilang.
Furqon meminta kepada Anies yang diyakini merakyat untuk melanjutkan kembali hunian di Kampung Bayam itu. Agar fasilitas Rumah Susun Kampung Bayam yang hingga saat ini belum bisa mereka tinggali bisa segera dihuni.
"Mohon Abah Anies bukan berjanji tapi melaksanakan sebagai pemimpin. Tolong Dewan Perwakilan Rakyat mohon ini dilanjutkan baktinya Pak Anies sebagai gubernur ini menjadi pemimpin bakti kepada masyarakat, tolong dengar Dewan Perwakilan Rakyat mohon," ujar Furqon.
Sebagai informasi, Kampung Susun Bayam diresmikan oleh Anies Baswedan pada Oktober 2022 saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Warga dijanjikan akan mendapat kunci hunian pada November 2022, namun tak kunjung terealisasi.
Anies mengatakan Pemprov DKI Jakarta punya kewajiban konstitusional untuk menuntaskan hak bagi warga Kampung Bayam untuk tinggal di tempat itu. Anies menyebut ada yang menyampaikan Kampung Susun Bayam itu akan dipakai untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).
Menurut Anies, dari awal Kampung Susun Bayam itu dirancang bukan untuk pekerja JIS. Melainkan untuk warga Kampung Bayam. Bahkan, kata dia, rancangannya pun ada tempat untuk bercocok tanam.
"Ada lahan pertanian di bawah dan lahan pertanian di rooftop. Desainnya pun desain untuk itu," ujar Anies.
Anies menekankan negara itu artinya mengasihi dan menyayangi dan rakyat itu harus dipandang sebagai pihak yang dilindungi. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan warga Kampung Bayam itu bukan dilindungi oleh pribadi, namun dilindungi oleh keputusan Gubernur yang harusnya dilaksanakan oleh negara.
"Jadi tidak seharusnya pelayanan-pelayanan itu berhenti, justru pelayanan itu harus diteruskan. Penderitaan yang mereka alami bukan penderitaan karena mereka, tapi karena pemerintah mengubah kebijakan menurut saya ini harus dikembalikan. Mudah-mudahan ini terdengar oleh pemerintah dan mudah-mudahan ini nanti dilaksanakan," tutur dia. Red dari berbagai sumber