Ambush; Nonton Film Perang Yang Haru Biru
KABARINDO, XXI Djakarta Theater, Jakarta- Anda penyuka tegang hingga usai sampai lupa menyeruput soda atau popcorn jadi tak tersentuh hingga waktu usai saking setiap detik sangat berharga oleh sineas Pierre Morel yang Anda kenali via film Taken atau lainnya yang selalu menjanjikan ketegangan sepanjang durasi berbalut dramaturgi yang menguras air mata atau tragedi.
Duo penulis Brandon Birtell dan Kurtis Birtell walau keseluruhan pemain berdarah timur tengah dan berbahasa Arab tapi dengan subtitle Indonesia dan English penonton makin dekat dengan film perang Syria dan Yaman beberapa tahun lalu.
Walau bukan Hollywood tapi UEA Uni Emirat Arab Abu Dhabi, punya film perang yang mendunia. Redaksi sangat beruntung hadir special screening dan jadi yang pertama tahu premis dan alur cerita film yang dekat sebagai sesama muslim.
Para pemain Marwan Abdulla Saleh sebagai Sergeant Ali Al-mismari,
Khalifa Al Jassem sebagai Warrant Officer Bilal Al Saadi atau Mohammed Ahmed sebagai Sergeant Al Hindasi bersama Mansoor Alfeeli berperan sebagai Colonel Jamal Al Khatri dan lainnya berakting sangat natural dan miris dengan situasi yang sangat genting.
Pengepungan atau terjebak di sela-sela tebing penuh ranjau di bombardir dengan serangan peluru dan roket menyebabkan mobil anti peluru lapis baja tembus dan rusak berat.
Redaksi terkesiap apakah mereka bisa lolos walau ada bala bantuan tapi yang jelas Anda saat nonton nanti harus pilih posisi di tengah sehingga desing peluru, suara ledakan dan mesin pesawat terdengar jelas dan menyatu.
Wuih seru dan asik jadi tontonan bagi penyuka film perang. Apalagi memang UEA dengan distributornya menyasar negara-negara Muslim seperti Indonesia.
Kita semua sudah terbiasa sebagai penonton subtitle (terjemahan) sehingga sama saja sensasinya saat aktor berbahasa Arab justeru para santri/ulama sangat direkomendasikan nonton film ini karena kedekatan bahasa tentu saja tapi yang tidak bisa berbahasa Arab ada subtitle Indonesia dan Inggris.
Takjub saat terlihat pilot UEA perempuan berhijab yang heroik menghindar roket sehingga helikopter tempur canggihnya (Apache) berhasil melumpuhkan pasukan pemberontak.
Honestly, tidak hanya bendera UEA tapi juga sebagai negara pasti bangga dengan bagian dari sejarah penting penyelamatan persengketaan dari negara Yaman dan Syria.
Real Story menjadikan film ini sangat direkomendasikan kepada penyuka perang action yang beda dan tentu saja ambiance yang betul-betul beda dari biasanya.
So dont miss it siap tayang dijaringan bioskop kesayangan Anda!