Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Akselerasi Hilirisasi Pertanian dengan Penguatan Produksi Pertanian dan Argoindustri

Akselerasi Hilirisasi Pertanian dengan Penguatan Produksi Pertanian dan Argoindustri

Ekonomi & Bisnis | Rabu, 17 Mei 2023 | 11:57 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Akselerasi Hilirisasi Pertanian dengan Penguatan Produksi Pertanian dan Argoindustri

Akselerasi Hilirisasi Pertanian dengan Penguatan Produksi Pertanian dan Argoindustri

Surabaya, Kabarindo- Sebagai produsen terbesar bahan pangan utama nasional, penguatan peran Jawa Timur sebagai lumbung pangan nusantara semakin penting di antaranya melalui penguatan sektor pertanian yang memiliki daya tahan dan nilai tambah.

Dalam rangka mendorong hal tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur berkolaborasi dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Surabaya kembali menggelar kegiatan bertajuk Jatim Talk II pada Selasa (16/5/2023) dengan tema “Mendorong Penguatan Produksi Pertanian dan Agroindustri untuk Mengakselerasi Hilirisasi Pertanian”.

Jatim Talk kali ini bertujuan meningkatkan pemahaman stakeholder daerah terkait urgensi penguatan sektor pertanian melalui hilirisasi, serta menjadi forum diskusi dalam merumuskan rekomendasi strategis yang implementatif terutama untuk wilayah Jatim.

“Di tengah berbagai urgensi untuk menjaga ketahanan dan keberlanjutan sektor pertanian di Jatim, masih terdapat beberapa tantangan utama, yaitu penurunan produksi dan produktivitas di tengah peningkatan permintaan untuk konsumsi masyarakat, pakan ternak maupun input bagi industri pengolahan. Pendapatan per kapita dan nilai tambah yang masih rendah serta impor produk hulu-hilir pertanian yang masih tinggi, menjadi disinsentif untuk meningkatkan produksi dan melakukan investasi.” jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Doddy Zulverdi.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, dalam arahan strategisnya menekankan perlunya strategi perbaikan di sisi hulu sektor pertanian untuk mengakselerasi agroindustri. Peningkatan produktivitas untuk komoditas bernilai tambah tinggi, value added bagi petani, serta pengembangan kawasan industri menjadi kunci menuju percepatan hilirisasi pertanian, untuk semakin memperkuat Jatim sebagai lokomotif perekonomian nasional.

BI Jatim merekomendasikan strategi untuk merespon tantangan tersebut yaitu pengembangan end-to-end pada sektor pertanian dari sisi hulu hingga hilir, yang mencakup penguatan produksi, penguatan teknologi pasca panen, akselerasi hilirisasi menuju nilai tambah tinggi, peningkatan ekspor dan substitusi impor serta mendorong investasi/akses pembiayaan dari hulu hingga hilir sektor pertanian.

Sejalan dengan rekomendasi tersebut, Rektor Perbanas Institute, Prof. Hermanto Siregar, turut menekankan pentingnya penguatan produksi, khususnya melalui pemanfaatan inovasi teknologi. Sementara dari sisi hilir, Guru Besar Universitas Lampung, Prof. Bustanul Arifin, memaparkan terkait pentingnya hilirisasi industri dalam penguatan sektor pertanian, antara lain melalui peningkatan produktivitas, teknologi, daya saing agroindustri, keterpaduan hulu-hilir, serta promosi investasi dan perbaikan digitalisasi.

Lebih lanjut, dalam mendukung keterpaduan hulu hingga hilir pada sektor pertanian, Ketua Departemen Ilmu Ekonomi FEM IPB, Dr. Sahara, menekankan bahwa perbaikan daya saing argoindustri mampu menjawab tantangan utama sektor pertanian di Jatim.

“Dalam jangka panjang, agroindustri dapat mendorong peningkatan nilai tambah, meningkatkan produktivitas, serta meningkatkan penyerapan tenaga kerja, yang kemudian dapat mengurangi tingkat kemiskinan,” ujarnya.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER