KABARINDO, JAKARTA - Pegiat media sosial (medsos) Ade Armando langsung membuat video klarifikasi setelah dikecam netizen atas pernyataannya usai dikecam netizen. Tapi Ade tetap pada pendiriannya bahwa pangkal masalah ada pada ribuan suporter yang masuk ke dalam lapangan.
Untuk diketahui, Ade dikecam karena menuding Aremania, suporter Arema FC, sebagai dalang kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.
"Video saya mengenai tragedi Kanjuruhan Malang ternyata menimbulkan kontroversi. Berbagai caci maki dan tuduhan dilontarkan pada saya," kata Ade melalui akun YouTube Cokro TV, Rabu (5/10/2022).
"Sebagian oleh penonton yang menonton penuh video saya dan sebagian lagi oleh mereka yang hanya menonton cuplikan yang disebarkan melalui berbagai WhatsApp group," ujarnya.
Ade meluruskan pernyataan sebelumnya. Ia menerangkan bahwa bukan keseluruhan Aremania yang menjadi penyebab terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Yang menjadi pemicu kerusuhan, kata Ade, adalah para oknum Aremania yang masuk ke lapangan.
"Pertama-tama saya tidak pernah menyalahkan keseluruhan suporter Arema sebagai penyebab tragedi. Pada malam itu ada 42 ribu suporter Arema. Hanya sekitar 3 ribu yang katanya menyerbu ke lapangan," terang ade.
"Buat saya pangkal masalah ada pada 3 ribu orang yang melanggar hukum dengan masuk ke dalam lapangan. Itu artinya hanya sebagian sangat kecil," sambungnya.
Menurutnya, karena kelakuan sebagian oknum Aremania yang turun ke lapangan tersebut menjadi penyebab 125 orang meninggal dunia. Justru, kata Ade, 125 korban merupakan Aremania yang tidak turun ke lapangan dan memilih tertib hingga pertandingan benar-benar usai.
"Pertanyaannya adalah mengapa mereka harus menjadi korban. Dalam pandangan saya kita harus berani melacak ke sumber permasalahan," ungkap Ade.
"Pangkal masalahnya, seperti saya katakan, ada pada perilaku sebagian suporter yang meluapkan kemarahannya dengan menyerbu ke tengah lapangan. Hanya sebagian kecil tapi jumlahnya mencapai ribuan," tambahnya.
Ade kukuh membela polisi. Menurutnya, polisi tidak bersalah sepenuhnya karena hanya menjalankan tugas. Termasuk saat melerai kerusuhan dengan menggunakan gas air mata. Padahal, penggunaan gas air mata tidak diizinkan FIFA dalam stadion apalagi saat mengamankan pertandingan sepakbola.
"Saya selalu bertanya kepada mereka yang mengkritik cara polisi menghandle keamanan dengan gas air mata. Pertanyaan saya, adalah apa yang harus dilakukan polisi menghadapi ratusan atau ribuan orang yang menyerbu ke tanah lapangan yang berpotensi merusak dan mengancam nyawa," ungkapnya.
Sebelumnya, Ade Armando kembali viral di jagat maya Twitter. Nama Ade Armando sempat menduduki trending topic pertama di Indonesia, pada Selasa, (4/10/2022), malam. Ade Armando viral karena pernyataannya terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Ia dikecam para netizen atas pernyataannya.
Salah satu yang mengecam pernyataan Ade Armando yakni Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan. Umar menyayangkan pernyataan Ade yang hanya membuat kisruh di tengah duka keluarga korban.
"Gmn orang gak membencimu ade armando. Blm selesai duka orang tua yg kehilangan anaknya krn tragedy kanjuruhan kau sdh hina2 yg wafat. Siapa yg gak geram lht ucapanmu ini. Nanti didatangi fans arema kau bilang mrk anarkis pdhl mulutmu ini yg anarkis," kata Umar melalui akun Twitternya.