4 Strategi Utama Jatim Turut Sukseskan Presidensi G20 & Percepat Pemulihan Ekonomi
Hadapi 4 tantangan
Surabaya, Kabarindo- Jatim menerapkan 4 strategi utama untuk turut menyukseskan Presidensi G20. Yaitu mendorong ekspor industri manufakturing, memperkuat Lumbung Pangan Nusantara, mengoptimalkan proses digitalisasi ekonomi serta meningkatkan iklusivitas melalui pengembangan UMKM, ekonomi Sharia dan pariwisata.
Hal ini dipaparkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim, Budi Hanoto, dalam Bincang Bareng Media (BBM). Ia mengatakan, keempat stategi tersebut perlu diterapkan dalam menghadapi 4 tantangan yaitu percepatan pemulihan ekonomi Jatim masih berlangsung di tengah pandemi, masih adanya kesenjangan harga komoditas perdagangan di daerah-daerah yang terdampak inflasi pangan, ekosistem digital belum merata, terbatasnya akses ke keuangan bagi UMKM serta upaya untuk menemukan sumber-sumber baru bagi pertumbuhan ekonomi.
“Keempat strategi tersebut merupakan strategi jangka pendek hingga panjang yang diperlukan untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi Jatim,” ujar Budi.
Ia menyebutkan, perekonomian Jatim pada 2021 tumbuh 3,57% yoy, meningkat dibandingkan pada 2020 (-2,39% yoy). Hal ini seiring dengan meningkatnya permintaan domestik dan global. Perekonomian Jatim pada kuartal IV/2021 juga tumbuh 4,59% yoy, meningkat dibandingkan pada kuartal III/2021 sebesar 3,27% yoy. Hal ini didukung oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga dan pemerintah serta investasi.
Namun Jatim harus tetap waspada dan mengantisipasi hambatan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi provinsi ini di antaranya dampak konflik Rusia-Ukraina. Perang ini menimbulkan masalah energi dan kenaikan harga energi. Kondisi ini akan berdampak terhadap harga pangan.
Meski demikian, perekonomian Jatim pada 2022 diestimasi tumbuh 5%-5,8% yoy, meningkat dibandingkan pada 2021. Peningkatan ini diperkirakan didorong oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor ke luar negeri. Dari perspektif sektoral, peningkatan tersebut diperkirakan terutama berasal dari manufakturing, sektor perdagangan, pertanian dan konstruksi.
Untuk itu, BI Jatim telah menyiapkan kegiatan-kegiatan pada tahun ini seperti program Bangga Buatan Indonesia (BBI), East Java Invesment dan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar), East Java Economy Forum dan pra-Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI).
Sementara perekonomian Indonesia secara keseluruhan pada 2021 meningkat sebesar 3,69% (yoy) dibandingkan tahun 2020. Pada 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi lebih tinggi dari tahun sebelumnya seiring dengan kasus Covid-19 yang semakin terkendali serta percepatan vaksinasi Covid-19 di tingkat global dan Indonesia.
Seperti diketahui ada 5 pokok bahasan dalam Presidensi G20 yaitu mendorong produktivitas, meningkatkan ketahanan dan stabilitas, memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan inklusif, lingkungan dan kemitraan yang mendukung serta kepemimpinan global kolektif yang lebih kuat. Hal ini sesuai dengan tema yang diangkat dalam Presidensi G20 yaitu Recover Together, Recover Stronger yang bertujuan mendorong seluruh dunia untuk bekerja sama dan saling mendukung untuk pulih dan tumbuh lebih kuat serta berkesinambungan setelah pandemi.