Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Gaya hidup > 35% Anak Muda Indonesia Pernah Lakukan Impulsive Spending

35% Anak Muda Indonesia Pernah Lakukan Impulsive Spending

Gaya hidup | Sabtu, 26 Agustus 2023 | 22:47 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
35% Anak Muda Indonesia Pernah Lakukan Impulsive Spending

35% Anak Muda Indonesia Pernah Lakukan Impulsive Spending

Surabaya, Kabarindo- Bank OCBC NISP meluncurkan Financial Fitness Index (FFI) 2023, sebuah riset tahunan yang menggambarkan kondisi kesehatan finansial generasi muda Indonesia.

Riset ini menunjukkan skor kesehatan finansial generasi muda di Indonesia terus meningkat selama tiga tahun terakhir, meskipun kita baru keluar dari situasi pandemi. Skor tahun ini menunjukkan angka 41,16, meningkat 1,10 poin dibandingkan tahun lalu. Meskipun secara umum generasi muda Indonesia terus berusaha memperbaiki kebiasaan finansialnya, masih banyak yang membuat keputusan keliru dalam hal spending.

Sebanyak 35% mengaku bahwa mereka pernah melakukan pengeluaran life style secara impulsif selama 6 bulan terakhir, termasuk konser, travelling atau belanja berlebihan. Sebanyak 60% dari mereka yang impulsif datang dari demografi dengan penghasilan Rp.5 juta - 8 juta per bulan. Hal ini juga yang mengakibatkan skor finansial mereka yang berpenghasilan Rp. 5 juta - 8 juta mengalami penurunan. Meskipun begitu, persentase generasi muda yang menghabiskan uang demi gaya hidup sudah menurun 3% menjadi 73% dari angka tahun lalu sebesar 76%.

Amir Widjaya, EVP Marketing & Lifestyle Business Division Head Bank OCBC NISP, mengatakan sehat finansial bisa dicapai oleh semua kalangan, terlepas dari latar belakang dan status sub-ekonomi mereka. Semua orang tentu memiliki kebutuhan hiburan atau life style dan memenuhi kebutuhan tersebut bukanlah hal yang negatif. Namun generasi muda harus pintar menyiasati agar keinginan tidak mengorbankan kebutuhan dasar lainnya.

“Life style bisa terus jalan, investasi tetap aman. Jadi financially fit bisa dilakukan bersamaan, selama pembagian dananya sudah benar dengan tidak mengorbankan dana darurat atau investasi, ujarnya pada Sabtu (26/8/2023).

Fakta unik lain yang diungkap riset ini adalah jumlah generasi muda yang menganggap definisi “kaya” adalah mereka yang sering liburan, naik sebesar 350% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun mereka yang percaya bahwa definisi “kaya” berkaitan dengan hal-hal yang bersifat non-investasi, seperti rumah mewah, fashion bermerek ataupun sering travelling/konser, memiliki skor kesehatan finansial yang rendah. Di sisi lain, mereka yang mengaitkan “kaya” dengan memiliki produk investasi seperti emas, properti yang disewakan, produk bank lainnya, memiliki skor finansial yang lebih sehat.

Inggit Primadevi, Director Consumer Insightsdi NIQ Indonesia, menyebutkan ada 54% generasi muda merupakan bagian dari sandwich generation. Jumlah sandwich generation meningkat 9% dibandingkan tahun sebelumnya. Uniknya, skor kesehatan finansial mereka cenderung lebih sehat, yaitu 41,80, lebih tinggi dibandingkan skor Indonesia secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa kesempatan untuk sehat secara finansial bisa diraih oleh semua kalangan, tidak terkecuali bagi mereka yang memiliki lebih banyak tantangan finansial. Artinya, dengan lebih fokus ke goals tertentu, seseorang bisa menjadi lebih sehat finansialnya.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER