Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Waspadai; Penipuan Berkedok Online Shopping

Waspadai; Penipuan Berkedok Online Shopping

Ekonomi & Bisnis | Rabu, 19 Februari 2020 | 15:17 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Waspadai; Penipuan Berkedok Online Shopping

Waspadai; Penipuan Berkedok Online Shopping

Menjaga data pribadi dan memahami dengan siapa kita akan melakukan transaksi online

Surabaya, Kabarindo- Beberapa tahun terakhir, transaksi online sudah jadi hal yang biasa dilakukan. Dari mana saja dan kapan saja, cukup bermodalkan gadget dan koneksi internet, kita bisa membeli barang yang kita inginkan.

Namun kita harus lebih waspada. Tak sedikit terjadi penipuan karena kita menaruh kepercayaan pada orang yang belum pernah kita temui, untuk barang yang belum kita lihat secara langsung. Mulai dari penjualan bermodalkan akun media sosial hingga website, kemudahan online shopping juga dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk merugikan orang lain.

Jenius memberikan tips hal-hal yang perlu anda ketahui untuk mengenali akun media sosial palsu dan website mencurigakan demi mengamankan data pribadi dan uang anda saat melakukan online shopping.

Ciri-ciri akun media sosial atau situs jual-beli palsu berkedok online shopping:

-Produk dijual dengan harga sangat murah atau menawarkan fitur atau keuntungan menarik yang terdengar terlalu bagus untuk jadi kenyataan.

- Foto-foto produk yang ditampilkan memiliki kualitas yang tak konsisten, pilihan angle produk terbatas atau bisa ditemukan di website lain seperti website resmi produk itu sendiri.

- Akun media sosial yang menampilkan/menjual produk tersebut belum lama dibuat.

- Penjual tidak secara rinci menampilkan atau menjelaskan ketersediaan layanan pengembalian atau penukaran barang.

- Penjual tak menerima sistem pembayaran COD (Cash On Delivery) atau bayar di tempat. Umumnya hanya menerima pembayaran melalui transfer bank dengan mencantumkan nomor rekening bank penerima.

- Penjual meminta pembayaran muka sebelum barang bisa dikirimkan dengan alasan jumlah produk terbatas dan ‘mengunci’ produk tersebut untuk pembeli.

- Penjual umumnya tak menampilkan review atau testimonial pembeli di akun media sosial tersebut.

- Komentar pada setiap foto di akun media sosial tak ditanggapi. Penjual hanya fokus untuk menampilkan produk-produk yang dijual tanpa berniat membangun hubungan dengan pembeli.

- Jumlah followers akun media sosial tak menjamin akun tersebut valid. Pada Instagram misalnya, jika anda menemukan jumlah likes pada foto berbanding jauh lebih sedikit daripada jumlah followers akun, ada kemungkinan followers tersebut bot atau bukan orang sebenarnya.

- Adanya website tak menjamin online shopping tersebut kredibel. Jika url pada website tak mengandung https dan logo gembok terkunci, maka website tersebut tak aman.

Situs jual-beli online yang menerima pembayaran dengan Visa juga belum tentu aman. Tanpa sistem 3DSecure by Visa, informasi kartu yang anda gunakan untuk pembayaran di situs tersebut rentan dicuri pihak tak bertanggung jawab.

Karena itu, ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk memastikan keamanan transaksi jual-beli secara online:

-Jangan melakukan transaksi saat terhubung ke Wi-Fi publik. Informasi pribadi seperti password, PIN atau informasi kartu lebih rentan dicuri saat anda terkoneksi ke jaringan Wi-Fi publik yang bisa diakses siapa saja.

- Waspadai penjual yang meminta informasi pribadi yang tak berhubungan dengan proses jual-beli, seperti tanggal lahir, nama ibu kandung, kode OTP, password dan PIN, screenshot KTP dan KK, informasi pada kartu kredit atau kartu debit (nomor kartu, tanggal kedaluwarsa dan kode CVV) untuk alasan apa pun.

- Saat membuat akun pada situs e-Commerce, gunakan alamat e-mail yang berbeda dari e-mail yang biasa anda gunakan untuk keperluan aktivitas perbankan. Buat password yang aman dan berbeda dari password yang biasa anda pakai untuk akses akun digital lainnya, seperti akun media sosial atau akun perbankan.

- Hindari menyimpan informasi kartu pada website belanja online. Ini untuk memastikan informasi kartu milik anda tidak terekam dan tersebar luas di dunia maya.

- Biasakan untuk log out dari akun e-Commerce setelah melakukan transaksi, bahkan ketika tak melakukan pembelian sama sekali.

- Jika website tersebut menawarkan transaksi dengan PayPal, gunakan layanan tersebut. Anda bisa menghubungkan akun Jenius ke PayPal, sehingga transaksi bisa tetap dilakukan dengan Jenius tanpa memberikan informasi akun atau kartu pada penjual atau situs e-Commerce.

- Gunakan e-Card untuk melakukan transaksi online. Anda bisa mengisi saldo pada e-Card saat akan melakukan transaksi dengan e-Card tersebut. Ketika tak melakukan transaksi, anda bisa memindahkan saldo e-Card ke Flexi Saver sampai transaksi selanjutnya.

Penipuan berkedok online shopping memang banyak terjadi saat ini. Yang bisa kita lakukan adalah lebih waspada dalam beraktivitas di dunia maya, menjaga data pribadi yang kita miliki serta memahami dengan siapa kita akan melakukan transaksi online.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER