Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Berita Utama > Pentingnya Gizi Pada Periode MPASI; agar Anak Tumbuh Kembang Optimal

Pentingnya Gizi Pada Periode MPASI; agar Anak Tumbuh Kembang Optimal

Berita Utama | Rabu, 27 Mei 2020 | 15:57 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Pentingnya Gizi Pada Periode MPASI; agar Anak Tumbuh Kembang Optimal

Pentingnya Gizi Pada Periode MPASI; agar Anak Tumbuh Kembang Optimal

Harus mengandung 4 nutrisi penting yaitu karbohidrat, protein, lemak dan buah atau sayur

Surabaya, Kabarindo- Kebutuhan nutrisi dan energi anak hingga usia enam bulan tidak dapat tercukupi hanya dengan pemberian air susu ibu (ASI). Maka dari itu, pada usia 6 bulan dan seterusnya, anak akan diberikan makanan pendamping ASI (MPASI) guna membantu memenuhi kebutuhan gizi mereka.

Periode emas atau 1.000 hari pertama kehidupan merupakan fase krusial dalam pertumbuhan anak. Ini merupakan masa ketika otak anak sedang berkembang pesat yang mendukung seluruh proses pertumbuhan anak dengan sempurna. Pada periode ini, makanan ataupun asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh seorang anak berperan penting selama periode emas, agar tumbuh kembangnya optimal.

Melihat pentingnya pengetahuan akan nutrisi seimbang bagi anak, PT Johnson & Johnson Indonesia yang berfokus kepada kesehatan ibu dan anak, mengadakan sesi edukasi Expert Class yang dilakukan secara virtual dan mengulas topik mengenai “Pentingnya Gizi pada Periode MPASI”. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dr. Miza Dito Afrizal, SpA, Bmedsci, Mkes.

Devy Yheanne, Country Leader of Communications & Public Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia, mengatakan penting bagi orang tua untuk benar-benar memperhatikan nutrisi/gizi pada makanan/MPASI yang diberikan kepada anak mereka guna menghindari malnutrisi.

Berdasarkan anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), strategi pemberian MPASI pada anak terbagi atas 4. Pertama, tepat waktu. MPASI mulai diberikan pada anak berusia 6 bulan. Kedua, adekuat, yang berarti makanan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan energi, protein dan mikronutrien anak. Ketiga, aman dan higienis. MPASI harus dipersiapkan dengan cara yang aman dan terjamin kebersihannya. Keempat, diberikan secara responsif. MPASI harus diberikan dengan melihat tanda apakah anak tersebut lapar atau kenyang.

dr. Miza menjelaskan, dalam pemberian MPASI, orang tua harus memperhatikan nutrisi penting yang dibutuhkan, baik mikronutrien maupun makronutrien sehingga dapat mencegah terjadinya malnutrisi. Dalam makanan yang dikonsumsi seorang anak, sebaiknya mengandung 4 nutrisi penting yaitu karbohidrat yang merupakan sumber energi, protein (utamakan protein hewani), lemak dan buah atau sayur dalam jumlah sedikit sebagai bentuk pengenalan kepada anak. Namun konsumsi serat pada MPASI sebaiknya dibatasi. Kandungan serat yang berlebihan pada MPASI dapat menyebabkan sembelit pada anak tersebut.

Ke-empat nutrisi penting tersebut dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan. Karbohidrat pada MPASI dapat diperoleh dengan mengonsumsi beras, kentang, ubi atau gandum. Sementara protein terbagi atas dua, yaitu protein hewani yang dapat diperoleh dari telur, daging, ayam, ikan dan udang. Sedangkan protein nabati dapat diperoleh dari tempe dan tahu. Minyak, mentega dan santan dapat diberikan dalam MPASI sebagai sumber lemak dan penambah kalori. Serat didapat dari konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.

“Zat besi (Fe) juga tidak kalah penting untuk mendukung tumbuh kembang dan perkembangan otak anak. Kebutuhan zat besi pada anak selama periode MPASI sekitar 11 mg/hari. Ada yang dapat diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada tubuh anak melalui MPASI, yaitu dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Zat besi dalam daging diserap 20 kali lebih tinggi dari bayam (0,6 mg vs 0,03 mg),” papar dr. Miza.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar tubuh dapat menyerap zat besi secara optimal. IDAI merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi minimal 2 kali sehari. Saat mengonsumsi zat besi, sebaiknya juga mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C karena dapat meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan serta menghindari konsumsi susu dan teh. Ini karena kalsium pada susu dan zat pada teh dapat menghambat penyerapan zat besi.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER