Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Iptek > Mahasiswa ITS Ciptakan KEEP; Aplikasi Pemantau Kondisi Lansia

Mahasiswa ITS Ciptakan KEEP; Aplikasi Pemantau Kondisi Lansia

Iptek | Senin, 28 September 2020 | 14:13 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Mahasiswa ITS Ciptakan KEEP; Aplikasi Pemantau Kondisi Lansia

Mahasiswa ITS Ciptakan KEEP; Aplikasi Pemantau Kondisi Lansia

Memanfaatkan Internet of Things (IoT)

Surabaya, Kabarindo- Tiga mahasiswa Departemen Teknik Elektro Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuat aplikasi KEEP, alat untuk memantau kondisi dan aktivitas lansia dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT).

Mereka adalah Muhammad Naufal Prawironegoro, Muhammad Yusuf dan Audi Tomy Reriya Sakti yang tergabung dalam tim Viktorits ini berhasil meraih juara pertama di ajang kompetisi DILo Hackathon Festival (DHF) kategori Health pada pertengahan September lalu.

Tomy menjelaskan, KEEP merupakan sistem pemantauan yang terdiri dari wearable device, robot dan aplikasi pemantau berbasis multiplatform. Alat ini berfungsi memantau keadaan lansia serta memberi peringatan jika kondisi mereka dalam keadaan bahaya, misalnya serangan jantung kondisi tidak stabil atau bahaya lainnya.

Ide ini berangkat dari permasalahan yang dijumpai pada lansia. Semakin bertambahnya usia seseorang membuat kondisi fisik individu juga ikut menurun. Tomy merujuk pada survei yang dilakukan oleh tim menunjukkan sebanyak 43% lansia tinggal bersama tiga generasi, sedangkan 9% lansia berdomisili secara mandiri.

Tomy mengungkapkan, lansia sering jatuh, karena terkena serangan jantung koroner mendadak atau tiba-tiba stroke. Maka aplikasi tersebut dapat digunakan oleh keluarga terdekat, puskesmas atau dokter pribadi jika ada bahaya atau sakit mendadak. Lalu ahli kesehatan bisa menyarankan penanganan pertama yang harus dilakukan.

Cara kerja KEEP ini dimulai dari perangkat Wearable pada lansia yang berkomunikasi dengan robot turtlebot secara lokal melalui gateway. Untuk bertukar informasi mengenai kondisi lansia seperti kondisi jatuh yang dideteksi oleh sensor accelerometer dan kondisi detak jantung yang dibaca oleh sensor ECG (Electrocardiography).

Kemudian dari gateway tersebut diunggahlah log kondisi lansia ke cloud storage floucloud. Data pada Cloud dapat diakses melalui aplikasi admin dan aplikasi pemantau. Cloud juga memberikan notifikasi pada aplikasi tersebut jika ada kondisi yang ditentukan terjadi pada lansia. Perangkat admin dan pemantau dapat mengontrol dan memberikan umpan balik kepada turtlebot. Kondisi lansia akan terus diperbarui dari Cloud kepada dokter untuk mendapatkan saran yang nantinya akan muncul pada monitoring aplikasi.

Dalam pembuatan alat ini ada beberapa tools penunjang berupa hardware maupun software yaitu platform Telkomsel databox API, server storage floucloud, Bot, Robot Operating System (ROS), If This Then That (IFTTT) dan Wearable Device.

Keunggulannya alat ini dapat diakses secara realtime dan memiliki supervisi yang menyeluruh, karena ada modul ECG sensor jatuh dan membaca aktivitas abnormal. Alat ini juga memberikan customer experience yang mudah dan customer journey yang efisien, yang sudah divalidasi.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER