Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Penyaluran KUR di Jawa Capai Rp.88,54 Triliun

Penyaluran KUR di Jawa Capai Rp.88,54 Triliun

Ekonomi & Bisnis | 2 jam yang lalu
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Penyaluran KUR di Jawa Capai Rp.88,54 Triliun

Penyaluran KUR di Jawa Capai Rp.88,54 Triliun

Surabaya, Kabarindo- Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah Jawa mulai awal Januari hingga 31 Agustus 2025 sebesar Rp.88,54 triliun, atau berkontribusi sebesar 49,18% terhadap capaian nasional.

Capaian tersebut disampaikan Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Muhammad Saifulloh, dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Wilayah Jawa baru-baru ini.

“Hal ini menunjukkan bahwa wilayah Jawa menjadi motor utama dalam penyaluran KUR nasional, khususnya pada sektor produksi yang berkontribusi terhadap penguatan ketahanan pangan,” ujarnya.

Pertemuan tersebut diinisiasi oleh Bank Indonesia yang mengusung tema “Mendorong Penguatan Skema Pembiayaan untuk Akselerasi Produktivitas Sektor Pertanian dalam rangka Mendukung Program Ketahanan Pangan”.

Kegiatan tersebut berkolaboras dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional dan Otoritas Jasa Keuangan untuk meningkatkan produktivitas dan pembiayaan pertanian.

Dewi Sagita Pranata, Kepala Bagian Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengatakan dalam rangka mendorong peningkatan penyaluran pembiayaan, OJK telah menerbitkan Peraturan OJK (POJK) No. 19 Tahun 2025 tentang Kemudahan Akses Pembiayaan UMKM yang berlaku bagi bank dan lembaga keuangan nor-bank (LKNB).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Ibrahim, menekankan penguatan produktivitas pertanian, khususnya pada tanaman padi, jagung dan tebu dapat dilakukan dengan dukungan pembiayaan dan perlindungan lahan

Kus Prisetiahadi, Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Produk Tanaman Pangan, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, mengatakan bahwa jaminan ketersediaan pupuk bersubsidi yang diperhitungkan dengan tepat, serta irigasi yang memadai akan menjamin tercapainya target swasembada pangan.

Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis untuk mengakselerasi kinerja sektor pertanian, yaitu mempertahankan luas lahan pertanian melalui Perda Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan implementasinya, optimalisasi lahan tidur, termasuk pemanfaatan lahan milk Perhutani, regenerasi petani melalui program Petani Milenial yang didukung dengan sarpras dan teknologi digital, serta penguatan kelembagaan petani dan Iiterasi, pembiayaan, termasuk persyaratan suku bunga yang lunak.

Pada kesempatan tersebut dilakukan penyerahan komitmen sinergi penyaluran pembiayaan perbankan kepada sejumlah pelaku usaha di sektor pertanian, kerja sama agroforestri antara PT Sinergi Gula Nusantara dengan Perum Perhutani, serta penguatan produktivitas pertanian dari Bank Indonesia kepada sejumlah kelompok tani di Jawa.

Upaya penguatan produktivitas dan pembiayaan sektor pertanian tersebut diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang akseleratif, inklusif dan berkelanjutan, yang perlu turut didukung oleh sinergi yang lebih erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, Bank Indonesia serta mitra strategis lainnya.

Foto: istimewa


RELATED POST


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER